Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bobotoh Asal Bogor yang Meninggal di Stadion GBLA, Pagi Pamit Nonton Persib, Subuh Keluarga Terima Berita Duka

Kompas.com, 18 Juni 2022, 17:02 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Sofiana Yusuf (20), salah satu Bobotoh, sebutan untuk fans Persib Bandung, yang meninggal karena berdesakan saat laga Persib vs Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022) malam.

Baca juga: 2 Bobotoh Meninggal di Laga Persib vs Persebaya, Pemerhati Sepak Bola Sebut akibat Sistem Pertiketan yang Buruk

Keluarga, kerabat, teman beserta tetangga korban tampak terus berdatangan ke rumah almarhum di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: 2 Bobotoh Meninggal di GBLA, Polisi Sebut karena Berdesakan, Manajemen Persib Bilang di Luar Prediksi

Kesedihan juga terlihat dari keluarga korban yang berasal dari Bandung saat tiba di rumah duka Sabtu pukul 15.15 WIB.

Isak tangis keluarga dari Bandung itu semakin lepas saat mereka bertemu orangtua almarhum.

Keluarga dari Bandung ini yang terakhir bertemu almarhum. Sebab, Yusuf kerap kali numpang menginap di rumah keluarganya di Bandung.

Sementara itu, para pelayat lainnya juga terlihat masih terus berdatangan ke rumah duka. Begitu pula dengan karangan bunga yang terus berdatangan.

Jenazah Yusuf telah dimakamkan di pemakaman dekat rumahnya pada Sabtu pukul 13.00 WIB. Sejumlah pelayat langsung bertolak ke pemakaman tersebut.

Perwakilan keluarga, Sonny mengatakan, kabar meninggalnya Yusuf pertama kali diketahui keluarga pada dini hari dari pihak kepolisian.

Yusuf dikabarkan meninggal karena berdesakan dengan suporter lain di stadion.

"(polisi) nunjukin foto KTP-nya, langsung nyari alamat di sini. Kita pihak keluarga dihubungi jam setengah 2an, dikasih tahu soal itu," kata Sonny saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Sonny mengungkapkan, awalnya Yusuf berangkat dari rumah untuk menonton laga Persib vs Persebaya di GLBA bersama teman-teman komunitasnya yakni Viking Bogor Utara.

Yusuf yang dikenal memiliki solidaritas tinggi sebagai pendukung Persib itu, berangkat usai bekerja di Alfamart.

Ia bahkan tak sempat memperhatikan kondisi fisiknya. Keluarga mengetahui bahwa Yusuf saat itu kurang istirahat.

"Beres kerja kan malam, begadang, nah pagi-paginya berangkat ke Bandung. Jadi dia kurang istirahat juga badannya lemas. Ditambah lagi saat itu penonton juga membeludakkan," ujarnya.

"Korban kemarin pulang kerja, pamit ke Bandung. Di Bandung berdesakan nggak kuat fisiknya mungkin," imbuh Sonny.

Sonny mengatakan, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Yusuf.

Ia berharap kasus ini jadi pembelajaran ke depannya agar keamanan stadion bisa ditingkatkan.

"Kita sudah ikhlas, tapi soal administrasi di sananya harusnya lebih tertib lagi gitu ya. Kita juga ingin ke depannya kalau enggak punya tiket, jangan terlalu maksain ya. Sebenarnya anak ini korban, kan dia punya tiket kemarin," jelas Sonny.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau