Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keranjang Sultan Situ Gunung Sukabumi: Harga Tiket, Jam Buka, Daya Tarik

Kompas.com, 25 Juni 2022, 20:02 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Berkunjung ke Sukabumi tak lengkap jika belum mampir ke Suspension Bridge Sukabumi.

Namun ada wahana seru di sekitar Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi yang harus dicoba yaitu Keranjang Sultan.

Baca juga: Lampaui Situ Gunung, Jembatan Gantung Rengganis Terpanjang se-Asia Tenggara

Keranjang Sultan adalah sebuah wahana kursi gantung yang berbentuk keranjang yang terbuat dari rotan.

Baca juga: Jalan-jalan ke Situ Gunung dan Pelabuhan Ratu Bisa Lewat Tol Ciawi-Sukabumi

Alih-alih digunakan untuk duduk dengan santai, Keranjang Sultan justru akan memacu adrenalin wisatawan.

Baca juga: Serunya Kemping di Dekat Curug Sawer Situ Gunung

Lokasi Keranjang Sultan Situ Gunung ini ada di Jalan Kadudampit, Gede Pangrango, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Harga Tiket dan Jam Buka Keranjang Sultan Situ Gunung Sukabumi

Jam buka kuka setiap hari weekday 07.00 – 16.00 WIB hari biasa dan mulai dari 07.00 – 17.00 WIB saat weekend dan high season.

Biaya naik keranjang Sultan Situ Gunung Sukabumi sudah termasuk pembayaran harga tiket VIP Suspension Bridge sebesar Rp 100.000.

Wisatawan yang membeli tiket VIP juga akan mendapatkan fasilitas naik motor, memperoleh welcome drink, dan snack, kemudian merasakan melewati suspension bridge.

Jadi pemilik tiket VIP Suspension Bridge tidak perlu membayar lagi dan langsung bisa merasakan sensasi bergelantungan di atas Keranjang Sultan tersebut.

Namun bagi pemegang tiket regular, maka harus membayar biaya tambahan Rp 40.000 per orang.

Daya Tarik Keranjang Sultan Situ Gunung Sukabumi

Keranjang Sultan merupakan wahana kursi rotan yang akan berjalan melintasi sungai dengan rute sepanjang 100 meter.

Kursi Sultan ini sangat aman bagi wisatawan, karena akan dipasangkan pengaman ke tali besi baja (sling) serta menggunakan mesin motor untuk menggerakkannya.

Wahana ini bisa dijumpai sebelum perjalanan pulang dari Suspension Bridge untuk menikmati keindahan alam, baik pemandangan sungai, bebatuan, dan pohon di sekitarnya.

Ada ada 4 keranjang yang disediakan dan bisa dinaiki wisatawan secara bergantian, sehingga pengunjung wajib mengantre untuk bisa menikmati sensasi kursi yang meluncur ini.

Sayangnya karena keterbatasan kursi yang tersedia, antrian pengunjung biasanya lebih ramai jika berwisata pada hari sabtu dan minggu atau hari libur nasional.

Oleh karena itu, pengunjung yang ingin menikmati Kursi Sultan ini dianjurkan datang pada hari biasa, atau datang lebih pagi jika berkunjung di hari libur.

Sumber: wartakota.tribunnews.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau