Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sedih Warga Ciamis, Rumah Baru Selesai Dibangun 6 Hari, Kini Luluh Lantak Terseret Longsor

Kompas.com, 25 Oktober 2022, 15:40 WIB
Reni Susanti

Editor

CIAMIS, KOMPAS.com - Rumah Yayat (33) di kaki Gunung Sawal, Desa Kertamandala, Kecamatan Panjalu, Ciamis luluh lantak terseret longsor tebing setinggi 10 meter, Senin (24/10) sekitar pukul 16.30 WIB.

Padahal rumah itu baru selesai dibangun 6 hari lalu. Bahkan tukang bangunannya belum genap libur seminggu.

“Waktu kejadian kemarin itu hujan lebat sedang turun. Dari pagi hujan sampai magrib hujan turun terus menerus,” ujar Kasi Pemerintahan Desa Kertamandala Panjalu, Acep Hermawan dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Jalan di Sukabumi Tertimbun Longsor, Arus Lalu Lintas Terputus

Acep menjelaskan, selama ini Yayat beserta keluarga tinggal satu rumah dengan orangtuanya, Mang Eno (63).

Kemudian dibangunlah rumah untuk Yayat, di lokasi yang masih nempel berdekatan dengan rumah lama.

Rumah yang direncanakan untuk dihuni Yayat sekeluarga tersebut berada persis di atas tebing setinggi 10 meter dan di bawahnya ada dua petak kolam milik Mang Eno dan Nani.

“Rumah tersebut masih kosong, belum diisi. Rencananya rumah tersebut akan segera dihuni oleh Yayat sekeluarga,” ungkap.

Baca juga: Detik-detik 5 Warga Tulungagung Dihantam Longsor Susulan Saat Kerja Bakti, Ada yang Tewas Terjatuh ke Jurang

Namun akibat guyuran hujan lebat Senin (24/10/2022) sore, rumah yang baru selesai dibangun tersebut porakporanda runtuh terseret longsor tebing.

Bangunan rumah, kamar mandi, WC yang baru dibangunan dengan menghabiskan uang sekitar Rp 70 juta luluh lantak.

Puing-puing runtuhan rumah tersebut, menurut Acep, menimbun dua petak kolam yang berada di bawahnya.

“Kerugian kolam yang tertimbun longsor sekitar Rp 10 juta. Jadi total kerugian materi akibat longsor kemarin sore di Blok Sindangpalay tersebut sekitar Rp 80 juta,” jelas Acep.

Menyusul longsor tebing yang telah memporakporandakan rumah Yayat yang baru dibangun tersebut, Mang Eno sekeluarga (2 KK atau 5 jiwa) Senin (24/10/2022) malam, diungsikan ke rumah kerabat yang terdekat.

“Tadi malam warga bergotong royong menyelamatkan barang-barang korban. Ada aparat desa, Babinsa, relawan Tagana, dan petugas lainya,” katanya.

Menurut Acep, rumah utama juga dikosongkan sementara. Mang Eno sekeluarga memilih mengungsi, khawatir terjadi longsor susulan.

“Soalnya, hujan kan sekarang hampir setiap hari turun,” ucap Acep.

Warga setempat, pada Selasa (25/10/2022) pagi sampai siang bergotong royong menyingkirkan puing-puing longsor yang menimbun kolam di bawah tebing.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Baru Selesai Dibangun dengan Biaya Rp 70 Juta Rumah di Panjalu Ciamis Porak Poranda Terseret Longsor

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau