CIAMIS, KOMPAS.com - Rumah Yayat (33) di kaki Gunung Sawal, Desa Kertamandala, Kecamatan Panjalu, Ciamis luluh lantak terseret longsor tebing setinggi 10 meter, Senin (24/10) sekitar pukul 16.30 WIB.
Padahal rumah itu baru selesai dibangun 6 hari lalu. Bahkan tukang bangunannya belum genap libur seminggu.
“Waktu kejadian kemarin itu hujan lebat sedang turun. Dari pagi hujan sampai magrib hujan turun terus menerus,” ujar Kasi Pemerintahan Desa Kertamandala Panjalu, Acep Hermawan dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Jalan di Sukabumi Tertimbun Longsor, Arus Lalu Lintas Terputus
Acep menjelaskan, selama ini Yayat beserta keluarga tinggal satu rumah dengan orangtuanya, Mang Eno (63).
Kemudian dibangunlah rumah untuk Yayat, di lokasi yang masih nempel berdekatan dengan rumah lama.
Rumah yang direncanakan untuk dihuni Yayat sekeluarga tersebut berada persis di atas tebing setinggi 10 meter dan di bawahnya ada dua petak kolam milik Mang Eno dan Nani.
“Rumah tersebut masih kosong, belum diisi. Rencananya rumah tersebut akan segera dihuni oleh Yayat sekeluarga,” ungkap.
Namun akibat guyuran hujan lebat Senin (24/10/2022) sore, rumah yang baru selesai dibangun tersebut porakporanda runtuh terseret longsor tebing.
Bangunan rumah, kamar mandi, WC yang baru dibangunan dengan menghabiskan uang sekitar Rp 70 juta luluh lantak.
Puing-puing runtuhan rumah tersebut, menurut Acep, menimbun dua petak kolam yang berada di bawahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.