Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penyakit Anak Meningkat Sebulan Terakhir, RSUD Soekardjo Tasikmalaya Tambah Ruangan

Kompas.com - 01/11/2022, 16:53 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Rawat inap Mitra Batik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekardjo Tasikmalaya, Jawa Barat menambah ruangan rawat khusus anak usai ada peningkatan kasus penyakit anak secara umum, sampai 30 persen selama sebulan terakhir.

RSUD tidak menyediakan ruangan perawatan khusus usai meninggalnya seorang bayi akibat gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI). Sebab, penyakit ini tidak menular.

Adapun ruangan rawat khusus anak ada klasifikasinya sendiri mulai ruangan kelas I, II, III dan VIP yang masing-masing diperkirakan masing-masing berjumlah sekitar 25 kamar.

Baca juga: Dinkes Tasikmalaya Minta Orangtua Waspada Anak Demam Tak Berkemih, Ciri Gagal Ginjal Akut

"Kita tak menyediakan (ruangan rawat) khusus, itu kan (penyakit gagal ginjal) tidak menular dan ditempatkan di bangsal anak (penyakit) biasa. Tapi, (buat penyakit) kalau menular sudah ada bangsal khususnya," jelas Wakil Direktur Pelayanan RSUD Soekardjo Titie Purwaningsari kepada Kompas.com lewat telepon, Selasa (1/11/2022).

Memang hari ini ada lonjakan kasus umum anak (selama) sebulan ini 30 persen. Biasanya tertampung (semua pasien), tapi kita tambah ruangan lagi buat anak," sambung dia.

Titie menambahkan, pihak RSUD siap merawat jika ada kasus bayi atau anak yang terkena penyakit gagal ginjal akut misterius.

Terkait kasus bayi 11 bulan yang meninggal akibat gagal ginjal akut, Titie mengatakan, pasien tersebut memiliki penyakit komplikasi lainnya.

"Kemarin itu (bayi 11 bulan meninggal) sebetulnya bukan hanya penyakit gagal ginjal akut saja, tapi ada (penyakit penyerta) stunting, juga ada kombinasi kekurangan energi kronis (KEK). Kalau gagal ginjal akut saja (RSUD) siap merawat. Kasus gagal ginjal itu ada great-nya. Dan korban kemarin sudah agak tinggi dan membuat harus dirujuk ke RSHS juga ada penyakit penyertanya," tambah dia.

Titie meyakinkan kepada masyarakat pihaknya siap merawat jika nantinya ada kasus penyakit anak acute kidney injury atau gagal ginjal akut.

Selama ini, lanjut Titie, kasusnya baru ditemukan 1 pasien dengan kondisi sudah meninggal di wilayah Kota Tasikmalaya.

"Kalau sekarang Alhamdulillah belum ada lagi. Kita berupaya maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mudah-mudahan masih bisa terus menampung (ruang rawat anak)," pungkas Titie.

Baca juga: Bayi 11 Bulan di Tasikmalaya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut, Awalnya Demam, 2 Hari Kemudian Tiada

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menemukan 1 pasien anak usia 11 bulan meninggal akibat gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI) saat dirawat di RSUD Soekardjo Tasikmalaya, Sabtu (29/10/2022).

Korban asal Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya tersebut mulanya mengeluhkan sakit demam dan sempat dibawa berobat tanpa rawat inap ke Puskesmas terdekat pada Kamis (26/10/2022).

Pasien anak itu meninggal dipastikan akibat gagal ginjal misterius usai dilakukan pemeriksaan laboratorium dan diagnosa fisik saat korban mulai dirawat di RSUD Soekardjo pada Jumat (28/10/2022).

"Ada satu meninggal di (Kecamatan) Cipedes (Kota Tasikmalaya), satu kasus meninggal hari Sabtu (29/10/2022) kemarin. Pasien sempat dirawat (di RSUD) dan sudah direncanakan dirujuk ke RSHS (Bandung), tapi kemudian keburu meninggal. Dua hari semalam di RSUD (Soekardjo), mau dirujuk saat itu juga, tapi pasiennya tidak bersedia. Baru keesokan harinya bersedia, tapi keburu meninggal," jelas Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan lewat telepon, Senin (31/10/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Kronologi Pernikahan Mempelai Pria Ternyata Wanita di Cianjur, Akad Nikah Sempat Dilarang Kades

Bandung
Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Mempelai Pria yang Ternyata Wanita Memaksa Dinikahkan di KUA, Tolak Berikan Dokumen Identitas

Bandung
Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Usai Sehari Menikah, Baru Ketahuan Mempelai Pria Ternyata Wanita

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com