Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat TV Analog Dimatikan, Warga Selatan Tasikmalaya Bingung dan Dikira Harus Bayar Bulanan

Kompas.com - 03/11/2022, 15:06 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Warga terpencil di Selatan Tasikmalaya, Jawa Barat, banyak yang merasa aneh dan hanya pasrah saat siaran televisi analog tiba-tiba menghilang sejak Rabu (2/11/2022) tengah malam.

Matinya siaran televisi analog membuat banyak warga berpikir, saat ini untuk menonton televisi harus bayar bulanan.

Seperti misalnya, warga di Desa Padawaras Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, banyak yang menanyakan kepada Pemerintah Desa, kenapa siaran televisi tiba-tiba menghilang.

Baca juga: TV Analog Dimatikan, Sejumlah Warga Belum Mampu Beli STB

"Kebetulan hampir kebanyakan warga di desa kami berada di kawasan terpencil pegunungan, mereka banyak yang bertanya ke kami kenapa siaran televisi tiba-tiba menghilang. Mereka merasa aneh dan harus bayar bulanan ke siapa?," jelas Kepala Desa Padawaras Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Yayan Siswandi, kepada Kompas.com lewat telepon, Kamis (3/11/2022).

Yayan menambahkan, kebetulan hari ini ada agenda untuk membagikan bantuan makanan untuk warga lanjut usia (lansia) dengan berjalan kaki berkeliling 4 kampung di wilayahnya.

Saat Yayan menemui warga di rumah, banyak yang bertanya kenapa siaran televisi menghilang.

Dia mengatakan, sejak dahulu sebagian besar warganya menggunakan televisi tabung hingga saat ini, di mana belum bisa menangkap siaran digital.

"Kebanyakan masih pakai TV Tabung, jadi gak bisa nerima siaran digital. Apalagi wilayah kami pesisir pantai dan pegunungan kebanyakan pemukiman warga. Mereka bertanya harus ke mana (untuk) bayarnya?" Tambah Yayan.

Selama ini, lanjut Yayan, belum pernah ada bantuan Set Top Box gratis untuk menangkap siaran digital ke para warga di wilayahnya.

Bahkan, selama ini para warga kebanyakan adalah petani dan hanya menonton hiburan di televisi mulai sore sampai malam hari.

"Jadi selama ini mereka (warga) gak tahu ada pengumuman apa tentang siaran analog. Mereka tahunya kok semua siara televisi menghilang. Aneh katanya. Selama ini belum ada bantuan Set Top Box gratis ke desa kami. Mungkin jauh sekali pak," tambah Yayan.

Baca juga: Tak Risau Migrasi TV Digital, Warga Sumenep: Dari Dulu Siaran TV Analog Buruk...

Dengan jumlah penduduk di Desa Padawaras sekitar 3.000 orang, lanjut Yayan, sebagian besar bermukim di wilayah pegunungan pesisir Pantai Selatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

Lokasi perkampungan ke kota untuk membeli alat Set Top Box mungkin sangat jauh.

"Ya, kami ke pusat kota kabupaten atau Kota Tasikmalaya itu butuh waktu 2,5 jam perjalanan memakai motor. Kalau pakai kedaraan umum lebih lama lagi. Jadi warga di kampung kami belum tahu kalau tv analog itu harus pakai Set Top Box segala macam," pungkasnya.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI telah resmi menghentikan siaran analog televisi sejak Rabu (2/11/2022) mulai pukul 00.00 WIB.

Setiap televisi non digital atau televisi tabung otomatis tidak bisa menerima siaran analog secara manual dan mesti memakai alat Set Top Box.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com