Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Azka Selamat Usai Terkubur Puing Rumah 2 Hari, Ini yang Menyelamatkannya

Kompas.com, 24 November 2022, 10:01 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Azka Maulana Malik, bocah berusia 5 tahun ditemukan masih hidup di tengah reruntuhan rumahnya yang hancur akibat gempa Cianjur magnitudo 5,6.

Azka ditemukan selamat setelah dua hari terkubur di puing-puing rumahnya di Kampung Rawa Cina, RT 03 RW 16, Desa Nagrak, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).

Tubuh Azka terselip di antara lantai kamar dan lemari yang ikut terkubur reruntuhan rumahnya.

"Alhamdulillah, reruntuhan ketahan lemari, jadi ada ruang buat Azka bernapas," upca Miftahudin, paman Azka, seusai proses evakuasi, sebagaimana dilansir dari Tribun Jabar, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Cerita Azka, Bocah 5 Tahun yang Tertimbun Reruntuhan Selama 48 Jam Usai Gempa Cianjur

Miftahudin mengatakan, ruang yang muncul berkat lemari itu membuat Azka mampu bertahan hidup.

"Itu yang membuat dia bertahan hidup," katanya.

Miftahudin mengatakan, saat ditemukan, Azka dalam keadaan sangat lemas. Namun tubuhnya masih bisa bergerak. Bahkan, Azka masih sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik meski tubuhnya sangat lemah.

Saat ini, Azka sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur.

Evakuasi berlangsung dramatis

Proses evakuasi Azka berlangsung dramatis. Para petugas harus segera menyelamatan Azka karena bocah tersebut sudah berhari-hari tertimbun reruntuhan rumah.

"Alhamdulillah anak itu berhasil evakuasi dan ditemukan selamat, tetapi neneknya, Eda sudah meninggal dunia," ujar Kepala Desa Nagrak Hendi Saeful Maladi.

Ibu Azka juga sudah ditemukan sehari sebelumnya namun dalam keadaan meninggal.

Ketua RT 03/16 Dede Tati menyebutkan, 16 warganya meninggal karena tertimbun reruntuhan bangunan setelah gempa 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) lalu.

Para korban sudah dimakamkan di tempat pemakaman sekitar kampung.

"Sedangkan warga yang terdampak lainnya terpaksa mengungsi di kuburan," katanya.

Baca juga: Terhalang Lemari, Azka Bertahan Selama 2 Hari di Balik Reruntuhan Usai Gempa Cianjur

Sementara korban luka yang dirawat di tenda pengungsian masih membutuhkan penanganan medis.

"Sampai sekarang listrik belum menyala juga. Jadi kalau malam kondisinya sangat gelap, paling warga pakai penerangan seadanya," ungkap Dede.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dramatis, Korban Gempa Cianjur Ditemukan Masih Hidup Setelah 3 Hari Terkubur, Kondisi Sangat Lemas

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau