Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Mata Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung: Ledakannya Keras Banget, Ada Kepulan Asap Putih

Kompas.com - 07/12/2022, 10:28 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Salah seorang warga, Rahmat, menceritakan apa yang didengarnya saat ledakan yang diduga bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung meledak.

Saat itu, toko tempatnya bekerja yang berjarak 30 meter dari Mapolsek Astanaanyar, Istana Helmet, baru buka. Tak lama berselang, ia yang bekerja sebagai mekanik mendengar suara ledakan yang sangat keras.

"Keras banget ledakannya. Suaranya terdengar sampai jauh," ujar Rahmat, dikutip dari Kompas TV, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Pelaku Tewas

Usai ledakan, banyak warga panik. Namun, mereka penasaran, hingga akhirnya mendekat ke sumber suara, yakni Mapolsek Astanaanyar.

Ia sendiri mengaku tidak ikut mendekat. Rahmat tetap diam di tempat kerjanya.

Tak lama berselang, polisi mengimbau untuk mensterilkan lokasi sekitar Mapolsek. Jalan Astanaanyar pun langsung ditutup, begitu pun toko di sekitar kantor polisi.

Berita sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) pukul 08.20 WIB.

Baca juga: Ledakan Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Arus Lalu lintas Dialihkan

Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan, saat itu, sekitar pukul 08.20 WIB, anggota Mapolsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi.

Tiba-tiba ada seseorang laki-laki masuk ke Mapolsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel pagi. Seketika, anggota pun menghindar.

"Lalu ada ledakan. Sekarang pelaku meninggal dunia di lobi. Tiga orang anggota kami mengalami luka luka," ujar Aswin.

Saat ini, tiga korban luka-luka dirawat di RS Sartika Asih, Bandung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com