KOMPAS.com – Seorang sopir angkutan kota (angkot) bernama Tutun (41) rela bekerja mencari penumpang hingga tengah malam di Kabupaten Purwakarta.
Sopir angkot terkena stroke, Tutun rela banting tulang demi menghidupi anak dan istrinya di rumah tidak disangka bertemu dengan Dedi Mulyadi, Anggota DPR RI.
Saat di perjalanan pulang, Kang Dedi melihat satu angkot yang masih mencari penumpang di tengah malam.
Kang Dedi menghentikan angkot warna biru itu dengan alasan sopir sudah menyerempet mobilnya. tepat tengah malam pada pukul 00.00 WIB.
“Berhenti dulu, tadi ini angkot serempet mobil saya,” kata Kang Dedi saat menghentikan angkot tersebut, dilansir dari kanal YouTube, Kang Dedi Mulyadi Channel, Jumat (31/12/2022).
Saat diperiksa rupanya angkot tersebut kondisinya sangat tidak layak. Tidak hanya itu, KIR dari angkot tersebut pun sudah tak lagi berlaku.
Baca juga: Hujan Intensitas Tinggi, Banjir Rendam 10 Kecamatan di Pati
Meski begitu, Tutun tetap bekerja sebagai sopir tembak pada pagi hari dan sopir utama pada malam hari menggunakan angkot milik bosnya itu untuk membiayai istri dan anaknya di rumah.
“Ini sehari setoran Rp 70 ribu, Pak. Sekarang baru dapat Rp 60 ribu,” kata Tutun.
“Ya, tapi ini ke bosnya dong suruh benerin angkotnya. Masa lampu belakang mati semua, angkotnya sudah tidak layak, KIR juga mati,” timpal Kang Dedi.
Kang Dedi pun lanjut menanyakan pertanggungjawaban Tutun yang telah menyerempet mobilnya.
Mendengar hal itu, Tutun pun tampak pasrah dan mengaku hanya memiliki Rp 60 ribu hasil kerjanya hingga tengah malam.
“Gak cukup segitu mah, ya minimal Rp 1 juta,” ucap Kang Dedi.
Kang Dedi pun bertanya, apakah Tutun dan temannya sudah makan, rupanya mereka baru satu kali makan sore dalam sehari ini.
Tutun terpaksa berhemat karena belum memiliki uang untuk menutup setoran angkot ke bosnya.
Teman Tutun yang berada di sampingnya rupanya sudah biasa menemani Tutun bekerja karena kasihan dengan kondisinya yang sakit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.