CIANJUR, KOMPAS.com - Sebelum kasus pembunuhan berantai Wowon dkk berhasil dibongkar polisi, tersangka diduga sempat menebar ancaman kepada keluarga istrinya, Ai Maimunah (40).
Ai sendiri tewas diracun bersama dua anaknya oleh Wowon dkk di sebuah rumah kontrakan di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).
Ahal Suparman (71), ayah kandung korban, menceritakan, ancaman Wowon tersebut pernah disampaikan salah satu anaknya, beberapa waktu silam.
Baca juga: Korban Selamat Wowon Cs Sempat Tak Enak Hati Saat Keluarganya Pindah ke Bekasi
Namun, Ahal tak pernah tahu atas dasar apa menantunya itu sampai mengeluarkan kata-kata ancaman akan mencelakai keluarganya.
"Kalau sampai buka rahasia, awas katanya, dicelakai tujuh turunan. Saya tanya ke anak saya itu, memangnya ada rahasia apa, tapi tidak mau buka (cerita)," kata Ahal saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur, Senin (23/1/2023).
Disebutkan Ahal, anaknya yang kini bekerja di luar negeri sebagai TKI itu bahkan pernah mewanti-wanti dirinya agar jangan menerima pemberian apa pun dari Wowon ataupun Ai, kakaknya.
Baca juga: Kisah Yani 2 Kali Lolos dari Pembunuhan Wowon Cs, dari Ditenggelamkan hingga Racun
"Kalau ada bawa makanan atau ngasih uang jangan diterima, buang saja. Bapak tanya kenapa sampai begini, tetap enggak mau cerita," ujar dia.
Di tengah rasa penasaran tersebut, Ahal pun dikejutkan dengan kabar kematian Ai beserta dua cucunya.
Ia sendiri mengaku sudah hilang kontak dengan korban atau anaknya itu sejak dua tahun terakhir.
"Tahu-tahunya ada kabar meninggal di Bekasi. Saya syok, sedih, bingung, ini bagaimana ceritanya," kata dia.
Ahal semakin syok saat tahu dari pemberitaan di media massa bahwa Ai anaknya beserta cucu-cucunya itu tewas diracun oleh suami korban beserta komplotannya.
Tak hanya itu, cucunya yang satu lagi juga ditemukan tewas dikubur di lubang sedalam dua meter di pekarangan rumah Wowon.
"Bukan cuma Wowon ternyata (tersangkanya), di situ juga ada Dede. Dia itu menantu saya dari anak yang sedang di Saudi itu, tapi sekarang sudah pisah (cerai)," ujar Ahal.
Kini, pria paruh baya yang sehari-hari bertani ini hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit kehilangan empat anggota keluarganya.
"Mantan istri saya, Halimah juga kan jadi korban. Katanya turut dibunuh juga,” kata dia.
Menurutnya, perbuatan para tersangka sudah di luar batas kemanusiaan, dan berharap mereka mendapat ganjaran hukuman yang setimpal.
"Induk ayam saja kalau anaknya ada yang ganggu akan marah. Tapi ini, anak dan istrinya sampai tega dibunuh," tutup Ahal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.