Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Korban Selamat Wowon dkk ke Ayahnya: Kalau Wowon Bawa Makanan, Jangan Diterima

Kompas.com - 23/01/2023, 20:58 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Sebelum kasus pembunuhan berantai Wowon dkk berhasil dibongkar polisi, tersangka diduga sempat menebar ancaman kepada keluarga istrinya, Ai Maimunah (40).

Ai sendiri tewas diracun bersama dua anaknya oleh Wowon dkk di sebuah rumah kontrakan di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).

Ahal Suparman (71), ayah kandung korban, menceritakan, ancaman Wowon tersebut pernah disampaikan salah satu anaknya, beberapa waktu silam.

Baca juga: Korban Selamat Wowon Cs Sempat Tak Enak Hati Saat Keluarganya Pindah ke Bekasi

Namun, Ahal tak pernah tahu atas dasar apa menantunya itu sampai mengeluarkan kata-kata ancaman akan mencelakai keluarganya.

"Kalau sampai buka rahasia, awas katanya, dicelakai tujuh turunan. Saya tanya ke anak saya itu, memangnya ada rahasia apa, tapi tidak mau buka (cerita)," kata Ahal saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur, Senin (23/1/2023).

Disebutkan Ahal, anaknya yang kini bekerja di luar negeri sebagai TKI itu bahkan pernah mewanti-wanti dirinya agar jangan menerima pemberian apa pun dari Wowon ataupun Ai, kakaknya.

Baca juga: Kisah Yani 2 Kali Lolos dari Pembunuhan Wowon Cs, dari Ditenggelamkan hingga Racun

"Kalau ada bawa makanan atau ngasih uang jangan diterima, buang saja. Bapak tanya kenapa sampai begini, tetap enggak mau cerita," ujar dia.

Di tengah rasa penasaran tersebut, Ahal pun dikejutkan dengan kabar kematian Ai beserta dua cucunya.

Ia sendiri mengaku sudah hilang kontak dengan korban atau anaknya itu sejak dua tahun terakhir.

"Tahu-tahunya ada kabar meninggal di Bekasi. Saya syok, sedih, bingung, ini bagaimana ceritanya," kata dia.

Ahal semakin syok saat tahu dari pemberitaan di media massa bahwa Ai anaknya beserta cucu-cucunya itu tewas diracun oleh suami korban beserta komplotannya.

Tak hanya itu, cucunya yang satu lagi juga ditemukan tewas dikubur di lubang sedalam dua meter di pekarangan rumah Wowon.

"Bukan cuma Wowon ternyata (tersangkanya), di situ juga ada Dede. Dia itu menantu saya dari anak yang sedang di Saudi itu, tapi sekarang sudah pisah (cerai)," ujar Ahal. 

Kini, pria paruh baya yang sehari-hari bertani ini hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit kehilangan empat anggota keluarganya. 

"Mantan istri saya, Halimah juga kan jadi korban. Katanya turut dibunuh juga,” kata dia.

Menurutnya, perbuatan para tersangka sudah di luar batas kemanusiaan, dan berharap mereka mendapat ganjaran hukuman yang setimpal. 

"Induk ayam saja kalau anaknya ada yang ganggu akan marah. Tapi ini, anak dan istrinya sampai tega dibunuh," tutup Ahal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aksi Brutal Pelajar Cianjur, Adu Jotos hingga Saling Piting dan Banting

Aksi Brutal Pelajar Cianjur, Adu Jotos hingga Saling Piting dan Banting

Bandung
Lama Tak Diperbaiki, Ruang Kelas SMP di Argabintana Cianjur Ambruk

Lama Tak Diperbaiki, Ruang Kelas SMP di Argabintana Cianjur Ambruk

Bandung
Tembakkan Pistol Saat Didatangi Serikat Buruh, Pria di Sumut Ditahan

Tembakkan Pistol Saat Didatangi Serikat Buruh, Pria di Sumut Ditahan

Bandung
Polisi Selidiki Dugaan Gratifikasi Perjalanan Umrah Pejabat di Cianjur

Polisi Selidiki Dugaan Gratifikasi Perjalanan Umrah Pejabat di Cianjur

Bandung
Gedung The Historich, Cagar Budaya yang Pernah Jadi Tempat Hiburan Tentara Belanda

Gedung The Historich, Cagar Budaya yang Pernah Jadi Tempat Hiburan Tentara Belanda

Bandung
Pemprov Jabar 'Curi Start' dari Agenda Pandawara Group Bersihkan Pantai Cibutun Loji di Sukabumi

Pemprov Jabar "Curi Start" dari Agenda Pandawara Group Bersihkan Pantai Cibutun Loji di Sukabumi

Bandung
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Cianjur, Tangan Terikat dan Kepala Luka

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Cianjur, Tangan Terikat dan Kepala Luka

Bandung
Beredar Video Duel Pelajar di Cianjur, 17 Orang dari 2 Sekolah Ditangkap

Beredar Video Duel Pelajar di Cianjur, 17 Orang dari 2 Sekolah Ditangkap

Bandung
Residivis di Banjar Incar Apotek, Curi Obat-obatan Psikotropika

Residivis di Banjar Incar Apotek, Curi Obat-obatan Psikotropika

Bandung
Setelah 3 Bulan Kering Kerontang Dilanda Kemarau, Tasikmalaya Mulai Diguyur Hujan

Setelah 3 Bulan Kering Kerontang Dilanda Kemarau, Tasikmalaya Mulai Diguyur Hujan

Bandung
Terbujuk Janji Kerja dengan Gaji Besar di Australia, 29 Orang Jadi Korban TPPO

Terbujuk Janji Kerja dengan Gaji Besar di Australia, 29 Orang Jadi Korban TPPO

Bandung
Teka-teki Asal Sampah di Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Curigai Sumber Limbah

Teka-teki Asal Sampah di Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Curigai Sumber Limbah

Bandung
TikTok Shop Ditutup Sore Ini, Penjual 'Online' di Kabupaten Bandung 'Live' sejak Pagi

TikTok Shop Ditutup Sore Ini, Penjual "Online" di Kabupaten Bandung "Live" sejak Pagi

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Polisi dan TNI Telusuri Sumber Sampah di Pantai Cibutun Sukabumi

Pj Gubernur Jabar Minta Polisi dan TNI Telusuri Sumber Sampah di Pantai Cibutun Sukabumi

Bandung
Disorot Pandawara Group, Mengapa Pantai Cibutun Loji Sukabumi Bisa Sangat Kotor?

Disorot Pandawara Group, Mengapa Pantai Cibutun Loji Sukabumi Bisa Sangat Kotor?

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com