Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yani dan Ujang Lolos dari Pembunuh Berantai Wowon dkk, Berkali-kali Coba Dihabisi

Kompas.com - 24/01/2023, 08:18 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Yani dan Ujang berhasil selamat dari rencana pembunuhan yang dilakukan serial killer Wowon, Solihin, dan Dede.

Yani merupakan mantan istri Dede, sementara Ujang merupakan tetangga Solihin yang tinggal di Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Cerita Ujang Lolos dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Kopi Beracun Sudah Diminum

Ayah Yani, Ahal Suparman mengatakan, setidaknya dua kali Yani akan dibunuh oleh komplotan pembunuh berantai tersebut.

Baca juga: Sebelum Ai Maimunah Dibunuh, Yani Wanti-wanti Ayahnya Jangan Terima Apapun dari Wowon

Namun, perempuan 35 tahun itu selalu berhasil meloloskan diri.

Baca juga: Mabuk Perjalanan Selamatkan Remaja 13 Tahun dari Serial Killer Wowon Cs

Dua upaya pembunuhan tersebut yaitu Yani hendak ditenggelamkan di laut dari kapal yang berangkat dari Surabaya serta diracun di Ciranjang, Cianjur.

Meski dua kali lolos dari maut, ternyata Yani masih sering mendapatkan ancaman pembunuhan. Yani akhirnya memutuskan meninggalkan Cianjur empat tahun lalu.

Saat ini Yani berada di Arab Saudi bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Yani sering mendapatkan ancaman dan percobaan pembunuhan setelah saya mendapatkan telepon langsung dari dia setelah kejadian Wowon ramai di media massa," kata Ahal (71), ayah Yani sekaligus Ai Maenmumah (korban) saat diwawancarai di Kampung Kebon Manggu, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, dikutip dari Tribun Jabar.

Sementara percobaan pembunuhan terhadap Ujang dilakukan Wowon Cs dengan kopi dicampur racun. 

Peristiwa itu bermula saat tetangga Ujang menemukan bungkus kopi di jalan depan rumah Ujang, Jumat (13/1/2023).

Tetangganya itu kemudian meminta istri Ujang untuk membawa bungkus kopi tersebut.

Untuk diketahui, Ujang dan istri berjualan makanan dan minuman di rumahnya.

"Ada yang nemu, terus dibawa istri. Kata yang nemu suruh pindahin, takutnya ada yang beli, jatuh," ujar Ujang, Jumat (20/1/2023).

Bungkus kopi tersebut kemudian diletakkan di atas etalase warung.

Beberapa saat kemudian, Ujang membuat kopi dari kopi yang ada di etalase lalu meminumnya. Namun, kopi terasa tidak enak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com