Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desakan Keluarga Mahasiswi Cianjur Korban Tabrak Lari untuk Polisi

Kompas.com - 26/01/2023, 12:13 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com– Keluarga Selvi Amalia Nuraini (19), mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Jawa Barat, mendesak polisi mengusut tuntas kasus tabrak lari yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Bibi korban, Eva Fatimah (36) mengatakan, pascakejadian polisi datang dua kali untuk mengonfirmasi terkait informasi yang berkembang seputaran peristiwa kecelakaan tersebut.

“Saat itu kepada petugas saya sampaikan, keluarga memperoleh informasi di luar, di medsos yang beredar, itu pelaku katanya adalah iring-iringan patwal, tapi kami tidak ingin menerima informasi itu bulat-bulat. Kami tetap pada keinginan kami semula, ingin tahu siapa pelaku yang sebenarnya,” tutur Eva kepada wartawan saat konferensi pers di Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Kapolres Cianjur Sebut Audi A8 Tabrak Mahasiswi Selvi Amalia, Keluarga Bilang Innova Rombongan Polisi, Siapa yang Benar?

Karena itu, pihak keluarga mendesak polisi untuk bisa membuktikan siapa pelaku yang sebenarnya.

“Kalau pun jajaran (atau bukan) ya mohon klarifikasinya. Lihatkan kami sebagai keluarga korban, minimal ada permintaan maaf. Waktu itu saya sampaikan seperti itu,” ujar dia.

Ibu korban, Yeti Yulianti (43) berharap peristiwa tragis yang telah menimpa putri kesayangannya itu diusut tuntas.

“Saya hanya ingin pelakunya diproses secaca hukum. Itu saja,” ucap Yeti kepada Kompas.com, Rabu petang.

Sebelumnya, seorang mahasiswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bernama Selvi Amalia Nuraeni (19) meninggal dunia karena kecelakaan.

Baca juga: Keluarga Mahasiswi Korban Tabrak Lari Bantah Keterangan Polres Cianjur, Minta Jangan Tutupi Fakta

Dari keterangan pihak keluarga korban, mobil yang terlibat tabrakan dengan sepeda motor korban diduga bagian dari rombongan kepolisian.

Kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junadi mengatakan, dugaan tersebut berdasarkan bukti rekaman CCTV dan keterangan sejumlah saksi yang dihimpun di lokasi kejadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com