CIANJUR, KOMPAS.com – Sudah hampir sepekan, Yeti Yulianti (43) ditinggal pergi putri kesayangannya, Selvi Amelia Nuraini (19) selamanya.
Selvi meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarai korban terlibat tabrakan di ruas jalan raya Bandung, Cianjur, Jumat lalu.
Yeti tampak tegar, kendati raut kesedihan masih membekas di wajahnya.
“Anak saya itu rajin, mandiri, semangat belajarnya. Masuk (fakultas) hukum karena cita-citanya ingin jadi notaris,” kata Yeti kepada Kompas.com di Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur.
Namun, baru saja menyelesaikan perkuliahan semester satu, impian anaknya kandas.
Baca juga: Sosok Selvi Amalia di Mata Saudara Kembarnya: Orangnya Periang, Selalu Bersemangat, dan Optimis
Ibu tiga anak ini pun berharap, peristiwa tragis yang telah menimpa anak ketiganya itu diusut tuntas.
“Saya hanya ingin pelakunya diproses secara hukum. Itu saja,” ujar Yeti.
Salah satu dosen Unsur Cianjur Yudi Junadi menuturkan, korban merupakan salah satu mahasiswanya yang rajin dan berprestati.
“Orangnya sangat baik. Mahasiswa saya, saya yang ngajar, nilainya juga bagus,” kata Yudi, Rabu petang.
Selain menonjol di bidang akademik, disebutkan Yudi, korban juga aktif di kegiatan organisasi mahasiswa.
“Anaknya sedang semangat-semangatnya berkegiatan. Kan, baru mau naik ke semester dua," ujar dia.
Yudi yang juga bertindak sebagai kuasa hukum keluarga korban akan mengawal kasus ini hingga polisi mengungkap secara terang benderang pelaku tabrak lari yang telah menyebabkan korban meninggal dunia.
Sebelumnya, seorang mahasiswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bernama Selvi Amalia Nuraini (19) meninggal dunia akibat kecelakaan.
Dari keterangan pihak keluarga korban, mobil yang terlibat tabrakan dengan sepeda motor korban diduga bagian dari rombongan kepolisian.
Kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junadi mengatakan, dugaan tersebut berdasarkan bukti rekaman CCTV dan keterangan sejumlah saksi yang dihimpun di lokasi kejadian.
Menurut Yudi, di rekaman CCTV menunjukkan kendaraan jenis minibus tersebut merupakan bagian dari rombongan.
Karena itu, Yudi mendesak pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini yang menurutnya terkesan ditutup-tutupi.
Sementara Kepala Polres Cianjur AKBP Doni Hermawan menegaskan, kendaraan yang terlibat laka lantas tersebut bukan bagian dari rangkaian rombongan pengawalan.
Menurutnya, mobil tersebut adalah kendaraan atau rangkaian liar yang memaksa masuk iring-iringan kendaraan.
Kendaraan yang dimaksud Doni adalah jenis Audi seri A8 dengan pelat nomor yang diduga palsu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.