Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Ayah Bunuh Anak Kandung di Cimahi Terungkap, gara-gara Uang Jajan

Kompas.com - 07/02/2023, 16:24 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 


CIMAHI, KOMPAS.com - Ade alias Ade Bogel (37) seorang ayah di Kota Cimahi tega menganiaya anak kandungnya hingga tewas. Penganiayaan tersebut dilatar belakangi emosi terhadap kedua anaknya.

Motif penganiayaan itu terungkap setelah polisi meminta keterangan pelaku dan ibu tiri kedua korban. Dari hasil pemeriksaan sementara, Ade Bogel ditetapkan sebagai tersangka, sementara istrinya dalam pemeriksaan polisi.

"Motif awal yang kami dapat, orangtua yang jadi tersangka kesal karena menurut orangtuanya 2 anak yang jadi korban ini mengambil uang tanpa izin," ungkap Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Detik-detik Ayah Aniaya Anak Kandung hingga Tewas di Cimahi, Tetangga Dengar Suara Benturan

Hasil pemeriksaan terhadap pelaku, pemukulan itu dilatarbelakangi oleh perkara uang Rp 450.000 yang diam-diam diambil kedua anaknya, AH (10) dan AMN (12) untuk jajan mereka.

"Menurut pelaku yang ambil uangnya itu kedua anaknya. Saat ditanya ke anak oleh pelaku emang uangnya untuk apa. Ternyata uangnya untuk jajan dan dibagikan kepada teman-temannya," papar Aldi.

Bogel yang sudah gelap mata dan pikiran dihinggapi amarah, kemudian menyiksa kedua anaknya.

Baca juga: Ayah yang Siksa Anak hingga Tewas di Cimahi Ditangkap Polisi

AH dan AMN babak belur dipukuli di kamar kontrakan di Jalan Pesantren, RT 07/RW 07, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Senin (6/2/2023).

"Pelaku akhirnya emosi, marah sehingga menganiaya korban yang menyebabkan satu anak (AH) meninggal dunia, dan satu anak (AMN) luka-luka," tuturnya.

Atas tindakan itu, pelaku diamankan polisi dan ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan sampai meninggal dunia terhadap anak kandungnya, AH.

Sementara AMN, anak sulung tersangka, mengalami luka lebam serius hampir di sekujur tubuhnya. Saat ini AMN dirawat di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung.

Tak ada tetangga yang tahu

Aldi mengatakan, dari pengakuan pelaku, kedua anaknya dihajar oleh Bogel menggunakan tangan kosong sampai babak belur.

Putranya berhasil selamat dengan kondisi luka-luka sementara putrinya tewas dalam kondisi babak belur.

"Dari pengakuan pelaku, putrinya yang bungsu (AH) ditendang dan dipukuli sebanyak 15 kali. Penganiayaan itu menyebabkan anaknya meninggal dunia," ujar Aldi.

"Sementara kakaknya yang masih hidup, (AMN) sama juga ditendang dan dipukuli sebanyak tujuh kali oleh pelaku," imbuhnya.

Penganiayaan yang dilakukan oleh Bogel dilakukan di sebuah kamar kecil dengan pintu tertutup.

Bahkan tetangga pun tak pernah menaruh curiga bahwa pelaku melakukan penyiksaan.

"Saat kita gali informasi ke tetangga, mereka tidak mendengar suara jeritan atau tangisan. Namun tetangga mendengar suara jedag-jedug (benturan)," tutur Aldi.

Rupanya, korban menahan tangis atas pukulan dan tendangan sang ayah. Kedua anak itu hanya diam saat pelaku menghajar mereka dengan brutal.

"Pas kita tanya ke pelaku, korban juga tidak menangis (saat dipukuli). Itu hasil Riksa sementara dari pengakuan pelaku," tambahnya.

Putri bungsu korban lebih dulu tumbang, tubuhnya terkulai kelantai tak bergerak. Siang itu pelaku kemudian membawanya ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya.

Sementara putra korban disekap di sebuah kamar kontrakan tempat ayahnya mengeksekusi, sampai akhirnya paman korban datang dan mendobrak pintu rumah kontrakan.

Saat dievakuasi, AMN dalam keadaan lemas tak berdaya dengan luka lebam di bagian wajah dan membiru di beberapa bagian tubuh.

"Lebih jauhnya kami akan periksa psikologis pelaku. Saat ini kami masih pendalaman," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com