Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Ditinggal Istri, Ayah di Garut Ajak Anak Pura-Pura Minum Racun Tikus, Ternyata Debu dari Tungku Dapur

Kompas.com - 02/03/2023, 20:45 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Seorang ayah di Kabupaten Garut, Jawa Barat membuat heboh jagad maya setelah mengunggah video dirinya sedang meminum racun bersama seorang anaknya.

Dalam unggahan tersebut, mereka tengah duduk berhadapan sembari menuangkan air ke dalam wadah yang disebut berisi racun tikus.

Lalu keduanya meminum cairan tersebut secara bergantian.

"Tah bisi teu percaya, geus paeh we jeung budak. Tah aing meuli tenik loba. Indit aing mah jeung budak ah (Ini lihat jika tidak percaya, udah mati saja sama anak, ini lihat saya beli tenik (racun tikus) banyak, berangkat (meninggal) saya bersama anak ah)," ujar dia dalam unggahan tersebut dikutip dari Tribunjabar.id, Kamis.

Baca juga: Sakit Hati Uangnya Tak Kunjung Digandakan, Pria di Sleman Lakukan Percobaan Pembunuhan, dari Racun hingga Ditabrak Mobil

Sang anak kemudian dipersilakan oleh ayahnya untuk meminum cairan tersebut hingga dilakukan saling bergantian.

Sang ayah mengajak dan mengungkapkan kepada anaknya untuk ikut bersamanya lantaran sudah pedih menjalani hidup.

"Inum ieu keur maneh, bae Jang hayu wang indit bareng jeung bapa, ridho Jang? Sok nyarita ka indung maneh (minum ini buat kamu, tidak apa-apa nak, ayo berangkat bareng Bapak, ridho, Nak? Ayo bilang ke ibu kamu," ungkap dia.

Polisi telusuri video viral

Polisi telah menelusuri unggahan video yang viral tersebut.

Peristiwa tersebut diketahui direkam oleh warga Desa Jayamekar, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kapolsek Pakenjeng AKP Patri Arsono mengatakan, serbuk yang diminum tersebut bukan racun tikus, melainkan debu yang diambil dari tungku.

Dari penelusuran polisi, sosok ayah dalam video tersebut yakni Agus Suhendar (47), warga Desa Jayamekar.

"Kondisi keduanya saat ini sehat, itu bukan racun tapi debu dari tungku. Dia melakukan itu karena kesal ditinggal istri," ujar dia.

Polisi mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari hal-hal yang berbau fitnah.

"Ini harus jadi pelajaran, karena media sosial bisa membuat persepsi negatif atau positif, saya imbau khususnya warga Pakenjeng, untuk bijak menggunakan media sosial," ujar dia.

Agus minta maaf

Agus pun meminta maaf atas peristiwa tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Cegah Kasus Bayi Tertukar, Pemkab Bogor akan Beri Pembinaan ke RS

Bandung
Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Usai Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor: Masih ada Pedagang Nekat Jualan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 30 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 30 September 2023: Sepanjang Hari Cerah Berawan

Bandung
Ibu Bayi Tertukar di Bogor akan Diberi Pendampingan Psikologis

Ibu Bayi Tertukar di Bogor akan Diberi Pendampingan Psikologis

Bandung
Gagal Bertemu Pj Gubernur Jabar, Ratusan Mahasiswa Membubarkan Diri

Gagal Bertemu Pj Gubernur Jabar, Ratusan Mahasiswa Membubarkan Diri

Bandung
2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung, Belum Dimakamkan karena Tak Ada Biaya

2 Jenazah Terlantar di Musala Bandung, Belum Dimakamkan karena Tak Ada Biaya

Bandung
Demo Sampah, Mahasiswa Merangsek ke Halaman Gedung Sate Bandung

Demo Sampah, Mahasiswa Merangsek ke Halaman Gedung Sate Bandung

Bandung
Bandung Raya Dilanda Cuaca Panas Terik, Imbas El Nino dan Dipole Samudra Hindia

Bandung Raya Dilanda Cuaca Panas Terik, Imbas El Nino dan Dipole Samudra Hindia

Bandung
Kakek Pedagang Cimin yang Sebabkan Keracunan Massal di Bandung Barat Dipulangkan Polisi

Kakek Pedagang Cimin yang Sebabkan Keracunan Massal di Bandung Barat Dipulangkan Polisi

Bandung
Kakek T Penjual Cimin di KBB Diperiksa Polisi Usai Puluhan Siswa SD Diduga Keracunan, Baru Sehari Jualan

Kakek T Penjual Cimin di KBB Diperiksa Polisi Usai Puluhan Siswa SD Diduga Keracunan, Baru Sehari Jualan

Bandung
Kemarau Panjang, Sumber Air di Kabupaten Bandung dan Cimahi Turun hingga 60 Persen

Kemarau Panjang, Sumber Air di Kabupaten Bandung dan Cimahi Turun hingga 60 Persen

Bandung
Kepastian Hukum Kasus Bayi Tertukar di Bogor akan Diungkap lewat 'Scientific Crime Investigation'

Kepastian Hukum Kasus Bayi Tertukar di Bogor akan Diungkap lewat "Scientific Crime Investigation"

Bandung
Diduga Keracunan Cimin, Puluhan Murid SD di Bandung Barat Alami Muntah hingga Diare

Diduga Keracunan Cimin, Puluhan Murid SD di Bandung Barat Alami Muntah hingga Diare

Bandung
Siswa di KBB yang Meninggal Diduga Keracunan Cimin Tenyata Penderita Thalassemia

Siswa di KBB yang Meninggal Diduga Keracunan Cimin Tenyata Penderita Thalassemia

Bandung
Masa Transisi Tanggap Darurat Bencana, TPA Sarimukti Dipadatkan

Masa Transisi Tanggap Darurat Bencana, TPA Sarimukti Dipadatkan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com