Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekretaris MUI Sukabumi yang Videonya Acungkan Senjata Viral Minta Maaf

Kompas.com - 27/03/2023, 12:35 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun mengungkapkan permohonan maaf atas videonya yang beredar di media sosial dan WhatsApp.

Dalam video pendek berdurasi 48 detik, Uha sapaan akrab Ujang Hamdun bersama dua rekannya terlihat mengacungkan dan membidikkan senjata mirip laras panjang. Sedangkan satu lainnya memegang seperti kitab.

Uha dalam video tersebut menyampaikan pidato berisi seruan. Juga sempat membacakan penggalan ayat Al Qur'an dan hadist serta sesekali diselingi kalimat takbir.

Baca juga: Ternyata Video Viral Pengurus MUI Sukabumi Bawa Senjata Dibuat untuk Iseng, Bukan Radikalisme

Detik-detik terakhir dalam video tersebut, Uha menyampaikan kalimat: "Jadilah hamba yang membunuh bukan yang dibunuh. Perangi orang musyrik dimana pun mereka berada. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Takbir."

Video itu beredar di media sosial Twitter dan WhatsApp pada Sabtu (25/3/2023) malam.

Atas videonya yang beredar, Ujang Hamdun dan tiga temannya telah memberikan klarifikasi dan permohonan maaf di Kodim 0607/Kota Sukabumi, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Video Viral Penumpang Bawa 3 Kotak Bika Ambon Didenda Rp 2 Juta di Bandara Kualanamu, Cekcok dengan Petugas

 

Saat itu disaksikan di antaranya Komandan Kodim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Ariyanto.

"Saya Ujang Hamdun bersama rekan-rekan, saudara Anton, saudara Abdul Rojak,  saudara David, dalam kesempatan ini kami menyampaikan permohonan maaf atas segala video yang beredar yang meresahkan warga Indonesia," ungkap Ujang Hamdun dalam video diterima Kompas.com Senin (27/3/2023).

Video permohonan maaf dan klarifikasi Ujang Hamdun dan ketiga kerabatnya juga diunggah dalam akun resmi Kodim 0607/Kota Sukabumi di YouTube @kodim0607

Dalam kesempatan itu, Ujang Hamdun juga memperlihatkan alat-alat pendukung yang dipergunakan dalam video viral. Di antaranya buku bacaan dzikir dan 3 pucuk senapan angin bukan senjata api laras panjang.

"Kami ingin klarifikasi apa yang kami gunakan dalam video tersebut pertama ini kitab dan ini cuma senapan angin, serta ini salah satu pelurunya," kata dia sambil mengangkat masing-masing alat yang disebutkannya.

"Sekali lagi kami mohon maaf, video tersebut kami buat untuk konsumsi internal kami dan ternyata video ini ada yang membagikan," sambung Ujang.

Ujang berulang kali terus menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Indonesia atas videonya.

"Sekali lagi ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya, ini semua senjata angin. kami serahkan sepenuhnya hari ini ke TNI Polri untuk disita dalam rangka pembelajaran bagi kami," ucap Ujang.

Klarifikasi di Kodim 0607

Komandan Kodim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Ariyanto mengakui sudah bertemu dengan Sekretais MUI Kabupaten Sukabumi Ujang Hamdun dan ketiga orang dalam video untuk klarifikasi di Kodim 0607/Kota Sukabumi pada Minggu (26/3/2023).

"Alhamdulillah kami sudah kumpul dengan mereka yang ada dalam video. Mereka sudah mengklarifikasi bila pembuatan video itu bukan untuk tujuan tertentu, tapi memang iseng," aku Dedy dalam video wawancara dengan awak media diterima Kompas.com, Senin (27/3/2023).

Ia menjelaskan, pembuatan video tersebut berawal saat keempatnya akan pergi ke kebun di Pondok Halimun (PH) namun kondisinya hujan.

Kendaraan yang ditumpanginya pun ada masalah sehingga akhirnya mampir di sebuah warung nasi.

"Di tempat makan itu isenglah mereka membuat video sambil memegang senjata. Memang senjata itu bentuknya seperti senjata tempur, tapi sebenarnya senapan angin," jelas Dedy.

Ia sudah memastikan tiga pucuk senjata laras panjang yang ada dalam video tersebut adalah senapan angin. Saat ini tiga pucuk senapan angin termasuk peluru sudah diamankan sebagai barang bukti.

"Beliau berharap video ini tidak kemana-mana karena memang tidak ada tujuan jelek sampai yang sifatnya ke arah radikal atau intoleran, tidak ada," kata dia.

Menurut Dedy sebenarnya video dibuat awal Maret. Pada pertengahan bulan ini keempat orang dalam video juga sudah memberikan klarifikasi kepada pihak Kodim dan Kepolisian.

"Namun video terus beredar. Sehingga beliau juga meminta bantuan kepada kami supaya sama-sama meredam," ujar dia.

Dedy juga mengenal sudah lama Ujang Hamdun sebagai Sekertaris Umum MUI Kabupaten Sukabumi. Yang bersangkutan dan ketiga orang lainnya sudah meminta maaf dan tidak akan mengulangi kembali perbuatannya.

"Peristiwa ini juga bisa menjadi edukasi kepada masyarakat agar tidak membuat atau memproduksi video-video yang berujung pada keresahan masyarakat," imbau Dedy

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Polisi Pulangkan Bonek yang Nekat Datang ke Bandung Jelang Persib Vs Persebaya

Bandung
Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com