Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Mudik 2023, Jalur di Kabupaten Bandung Masih Perlu Perbaikan, Mulai dari Jalan hingga Penerangan

Kompas.com, 27 Maret 2023, 13:32 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota (Kasatlantas Polresta) Bandung Kompol Mangku Anom Sutresno mengatakan sarana dan prasarana jalur mudik lebaran 2023 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, siap dilalui.

Hanya saja, kata dia, ada beberapa persoalan yang mesti segera diselesaikan seperti perbaikan jalan, lampu penerangan yang masih kurang di beberapa titik lalu lintas jalur mudik.

"Kalau untuk kesiapan jalur mudik dari prasarana itu sudah cukup baik yang jadi masalah itu di beberapa titik masih ada hambatan perbaikan jalan dan lampu penerangan yang kurang," ujar Sutresno dihubungi, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Lampu Jalan Sepanjang Jalur Mudik di Karawang Banyak yang Rusak dan Komponennya Hilang

Beberapa jalur yang butuh perbaikan jalan, serta penambahan lampu penerangan yakni jalur Cileunyi - Nagreg, Simpang Cileunyi dari arah Sumedang, jalur Cicalengka, serta Cinunuk.

Ia menyebut, jalur-jalur utama tersebut mesti menjadi prioritas. Pasalnya, volume kendaraan yang biasanya melintasi jalur tersebut saat lebaran cukup tinggi.

"Tapi pada prinsipnya kita utamakan dulu jalur-jalur yang bukan alternatif ya. kita konsennya di jalur-jalur yang utama," ujar Sutresno.

Tidak sampai di situ, polisi juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung guna menambah rambu-rambu lalu lintas di jalur utama mudik lebaran 2023.

"Kita sudah bersurat, kalau soal sarana dan prasarana itu kewenangannya ada di dinas perhubungan. Sudah kita bersurat, setelah pak kapolres rapat berkoordinasi di lintas sektoral itu, di situ ada PUTR, Dishub. Alhamdulillah surat sudah dikirim kita masih tunggu proses," jelasnya.

Baca juga: 170.000 Kendaraan Lintasi Garut di Puncak Arus Balik, Polisi Lanjutkan Pengamanan Jalur Mudik

Khawatir terjadi kecelakaan di jalur utama jelang mudik lebaran. Saat ini, pihaknya tengah memasang lampu penerangan tambahan secara mandiri.

"Jalur utama contohnya kita ngelas sendiri di dalam underpas Cileunyi itu kita ngelas besi sendiri, karena kita khawatir ada yang laka," tambahnya.

Tak hanya itu, ia dan jajarannya telah melakukan persiapan personel yang nantinya akan diturunkan di sejumlah titik pos pengamanan mudik lebaran.

"Perlengkapan perorangan sudah kita apelin, perlengkapan kendaraan sudah cek dan kondisi baik alhamdulilah," tutur Sutresno.

Sementara khusus jalur alternatif, pihaknya berencana bakal melakukan cek jalur serta survey dalam waktu dekat.

Namun, pengecekan tersebut akan dilakukan apabila sudah ada keputusan hasil rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Kita belum survey sih, tapi rencananya kita dalam waktu dekat akan survey karena itu jalan alternatif. Setelah kita diskusi dengan teman-teman stakeholder, kalau tidak urgent-urgent banget, kayanya kita tidak akan prioritaskan untuk jalur itu karena cukup riskan," jelasnya.

Terkait penerapan titik pos beserta jumlahnya, sejauh ini masih dalam proses kajian. Namun, penentuan pos pengamanan mudik di jalur wisata, rencananya bakal diterapkan beberapa kilometer saja.

"Cuman kita bisa sampaikan kurang lebih sepanjang jalan Cileunyi Nagreg, jalur wisata Pangalengan dan Ciwidey insya allah per berapa kilometer pasti ada," tuturnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau