Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah, Jalan Penghubung Bogor-Cianjur Tak Bisa Dilalui, Mobil Terperosok

Kompas.com - 30/03/2023, 19:05 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pergerakan tanah sepanjang 1 kilometer terjadi di Kampung Cibitung, Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023) petang. Akibatnya, sejumlah bangunan hingga jalan rusak parah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meninjau lokasi pergerakan tanah tersebut. 

Retakan ada di mana-mana, tanah, dinding, plafon dan lantai. Bahkan, akses jalan penghubung Cianjur sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Baca juga: Kisah Bocah 11 Tahun di Karanganyar Lolos dari Maut, Berhasil Selamat dari Longsor karena Suara Pergerakan Tanah

"1 unit bangunan vila rusak berat dan jalan alternatif penghubung Kabupaten Bogor menuju Kabupaten Cianjur tidak bisa dilalui," kata Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin saat dihubungi Kamis (30/3/2023).

Jalal menuturkan, saat ini vila-vila tersebut sudah dikunci sehingga tidak bisa dipakai lagi. Pasalnya, pergeseran masih terus berlanjut kurang lebih 20 menit sekali.

Baca juga: Titik Banjir, Longsor, dan Pergerakan Tanah di Banten Selatan 

Menurut Jalal, hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama beberapa hari belakangan mengakibatkan pergerakan tanah sepanjang satu kilometer.

"Peristiwa itu disebabkan oleh rembasan air bergerak dengan mudah dan membawa lapisan tanah di bawahnya, yang didasari lapisan lempeng hingga mengakibatkan tanah bergerak kurang lebih 1 kilometer dari titik nol," ungkapnya.

Pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk menghindari lokasi pergeseran tanah. Namun, ada saja warga yang tidak mematuhi petugas yang ada di lokasi.

Alhasil, pengendara mobil terperosok ke dalam parit. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Kita di lokasi sudah mengimbau bahwa kendaraan roda 4 tidak bisa melintas di jalan alternatif itu karena masih ditutup. Tadi barusan ada pengemudi yang ngeyel dan akibatnya mobil dia terperosok ke parit," ungkap Jalal.

Dari hasil analisa, pergerakan tanah masih terus terjadi sehingga dibutuhkan penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.

"Kebutuhan dasar alat berat karena material bangunan yang roboh saat ini belum dibersihkan dan pergerakan tanah juga masih berlanjut setiap 20 menit sekali," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com