Jansens menegaskan, pihaknya berkomitmen melestarikan dan menjaga populasi badak tersebut dengan berbagai cara.
“Kami siapkan beberapa strategi selain perkawinan alami. Ini kami lakukan untuk terus mempertahankan populasi badak di Tanah Air agar anak cucu kita bisa melihat bagaimana wujud dan bentuk satwa badak ini turun-temurun,” tegas Jansens.
Di tempat yang sama, Head of Medical Animal Taman Safari Indonesia, drh. Bongot Huaso Mulia mengatakan, masa kandungan badak Raja ini hampir genap 16 bulan sebelum lahir.
“Satu jam setelah lahir langsung berdiri dan menyusu ke induknya yakni Juma. Ini kondisi yang tidak biasa. Lebih cerdas dari kakaknya, Asyifa yang usianya kini sudah menginjak tiga tahun,” terang Bongot.
Baca juga: Kompas.com Berbagi Pengetahuan Pemanfaatan Media Sosial di Pesantren Terpadu Darul Quran Bogor
Selanjutnya, kata Bongot, proses penyesuaian dan perawatan anakan Ramadani Jumat Agung akan dilakukan dengan pengawasan dan monitoring ketat oleh keeper dan tim medis.
“Kita standby 24 jam untuk memantau pertumbuhannya. Berikut penyediaan makanan yang bergizi serta asupan susu alami dari indukan tetap menjadi perhatian utama kami,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.