BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat Arifin Soedjayana menyebutkan, kebutuhan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha di Jawa Barat mencapai 260.000 ekor.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 241.000 ekor, terdiri dari domba, sapi, dan kerbau. Arifin memastikan kebutuhan hewan kurban di Jabar bisa terpenuhi.
"Tahun kemarin sekitar 241.000 yang dipotong dan itu meningkat dari tahun 2021 hanya 241.000. Dan kita memprediksi untuk sekarang akan lebih dari 260.000. Ketersediaan kita aman," ucap Arifin di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Ingatkan, Tempat Pemotongan Hewan Kurban Harus Punya Penampungan Limbah
Ia mengaku telah mendapat instruksi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memberi perhatian khusus dalam kesiapan menghadapi Hari Raya Idul Adha. Salah satunya, memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban.
Arifin telah menerjunkan petugas untuk mengecek langsung kondisi hewan kurban jelang hari raya Idul Adha 2023. Tim khusus dibentuk mengantisipasi penyakit terhadap hewan kurban.
"DKPP sudah membentuk tim pemeriksa hewan kurban di tingkat provinsi, ada lima unit UPTD itu dijadikan tim untuk pemeriksaan hewan. Tim pemeriksa hewan ini juga dari setiap kabupaten kotanya nanti itu kita akan sama-sama turun ke lapangan," katanya
Selain itu, proses vaknisasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban terus dilakukan.
"Jadi kita akan melakukan bio security, pengiriman disinfektan, juga sarana prasarana lainnya kita sudah serahkan ke kabupaten kota untuk menjaga karena lalu lintas hewan sekarang sudah banyak masuk ke kabupaten kota atau ketempat penampungan," katanya.
Baca juga: Peternak Sapi Blora Banjir Pesanan Hewan Kurban, dari Bank Indonesia hingga Waskita Karya
Arifin menyebut saat ini hewan kurban jenis sapi yang terpapar PMK diketahui hanya berkisar 500 ekor di seluruh Jabar.
Sapi yang terpapar PMK itu juga dipastikan telah mendapat penanganan khusus.
"Untuk PMK sekarang kita sudah turun dan hanya sekitar 500, dan itu dari populasi kita sekitar 100.000 (sapi). Jadi ini sangat kecil sekali dan sidah terdeteksi, isolasi di masing-masing kabupaten kota," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.