BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - 27 santriwan dan santriwati di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami keracunan makanan.
Peristiwa keracunan massal itu terjadi di Pondok Pesantren Al Islamiyah Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, KBB pada Minggu (25/6/2023).
"Awalnya ada santri yang mengalami mual dan muntah sekitar jam 9 pagi. Semakin siang hingga sore hari, jumlah santri yang mengeluhkan gangguan pencernaan," ujar Kapolsek Cikalongwetan AKP Nurmawan saat ditemui di Puskesmas Cikalongwetan, Minggu (25/6/2023) malam.
Baca juga: Keracunan Massal Usai Santap Soto, 30 Pegawai BPSIP Kendari Dilarikan ke Puskesmas
Pihak pesantren yang mengetahui hal itu kemudian membawa para santri ke Puskesmas Cikalongwetan untuk dilakukan penanganan medis pertama.
"Dari informasi sementara, para santri mengalami mual beberapa jam setelah menyantap sarapan pagi yang disediakan oleh pihak pesantren. Namun kita belum bisa memastikan, apakah makanan itu yang menjadi sebab atau dari makanan di luar pesantren," ungkap Nurmawan.
Menurut pengakuan sejumlah santri, mereka menyantap sarapan pagi berupa nasi, ayam suwir dan mie instan.
Makanan itu diduga menjadi makanan yang menyebabkan puluhan santri dan santriwati mengalami gangguan pencernaan.
"Kita masih selidiki apa yang menjadi sebab keracunan massal. Saat ini, pihak kepolisian sedang mengumpulkan keterangan baik dari pihak pesantren maupun para santri," kata Nurmawan.
Baca juga: Kronologi Puluhan warga di Lombok Tengah Keracunan Nasi Bungkus, Bermula dari Kegiatan Penyuluhan
Camat Cikalongwetan, Dadang A Sapardan mengatakan, jumlah santri yang mengalami keracunan bertambah hingga total 27 santri. Beberapa di antaranya sudah pulih dan dibolehkan pulang.
"Jumlahnya total ada 27 santri. 12 santri rawat jalan, 4 santri dirujuk ke RSUD Cikalongwetan, dan 11 santri masih diobservasi di Puskesmas Cikalongwetan," ujar Dadang.
Puskesmas melakukan penanganan medis berupa observasi kesehatan dan melakukan tindakan infus kepada beberapa santri yang mengalami kekurangan cairan.
"Per malam ini, ada 12 santri yang dibolehkan pulang, yakni santri yang rawat jalan. Sementara sisanya masih diobservasi dan dilakukan perawatan. Semoga besok bisa pulih semua," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.