Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Orang di Bandung Barat Meninggal karena DBD, Dinkes: Total 304 Kasus

Kompas.com - 12/07/2023, 14:13 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) merenggut nyawa dua warga di 2 Kecamatan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mencatat, 2 kasus kematian akibat DBD itu terjadi di Kecamatan Cipeundeuy dan Kecamatan Lembang sepanjang Januari hingga Juni 2023 ini.

"1 kasus di Cipendeuy terjadi pada seorang anak. Sementara 1 kasus lagi yakni seorang pria dewasa di Puskesmas Jayagiri Kecamatan Lembang," ungkap Plh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Bandung Barat, Tedy Sulaksana saat ditemui, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: 6 Orang di Bima Meninggal karena DBD Sepanjang 2023

Secara keseluruhan, Dinkes Bandung Barat mencatat angka kasus DBD sepanjang tahun 2023 ini menginjak 304 kasus termasuk 2 kasus kematian atau insidens rate (IR) DBD sebesar 17,98 per 100 ribu penduduk sementara case fatality ratenya (CFR) cenderung rendah yakni 0,66.

"Total keseluruhan ada 304 kasus DBD yang tercatat tahun ini. 2021 jumlah kasusnya 419 dengan angka kematian 8 orang, dan 2022 jumlah kasus mencapai 1.313 dengan angka kematian 19 orang," sebut Tedy.

Namun, tindakan intervensi dari tenaga kesehatan terhitung membaik sejak 3 tahun terakhir tersebut. Hal itu dilihat dari angka CFR pada 2021 yakni 1,91 dan 2022 yakni 1,45.

Tedy menjelaskan, dari data kasus 3 tahun terakhir, wilayah seperti Padalarang, Batujajar, Cihampelas, Cililin merupakan daerah endemisitas. Hal itu dilihat dari data kasus yang mana hampir setiap tahun terdapat kasus DBD.

"Untuk deteksi faktor endemisitas DBD digunakan data proporsi penggunaan lahan permukiman, angka bebas jentik (ABJ), dan kepadatan penduduk," kata Tedy.

Baca juga: Jutaan Nyamuk Berbakteri Wolbachia Akan Dilepas di Buleleng demi Turunkan Kasus DBD

Kasus DBD ini bisa ditekan dengan partisipasi masyarakat yang aktif ikut dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara berperilaku menerapkan prinsip 3M plus.

"Yang pertama harus dilakukan yakni penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui riwayat perjalanan penderita. Setelah itu baru dilakukan pengendalian apakah itu harus pemberantasan sarang nyamuk, abatisasi atau harus di fogging. Jadi fogging itu langkah terakhir," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com