Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kerusuhan di Dago Bandung, 7 Orang Diamankan dan soal Lontaran Gas Air Mata

Kompas.com - 16/08/2023, 05:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Bentrokan warga dan aparat kepolisian terjadi di Dago Elos Bandung, Jawa Barat, pada Senin (14/8/2023).

Suasana mulai memanas usai warga memblokade jalan karena tak puas laporan mereka soal sengketa tanah tak digubris aparat kepolisian.

Sementara itu, bentrokan pun tak terhindarkan saat ada lontaran gas air mata di tengah negosiasi warga dan polisi berlangsung.

Baca juga: Polisi Tangkap 7 Orang Buntut Kerusuhan di Dago Bandung

"Lontaran gas air mata pertama kita gak bubar kita masih coba kondusif, kita maju ke depan itu bukan massa yang maju ke depan, bukan. Tapi memang kebetulan kuasa hukum mempertanyakan ini intruksi siapa?," tanya Ketua Forum Dago Melawan, Angga Sulistia Putra (38) saat ditemui di Dago elos, Kota Bandung, Selasa (15/8/2023).

"Tapi orang Polda gelagapan dan dia serasa tidak tahu instruksi siapa, malah membalikan pertanyaan ke kita, mungkin itu dari warga. Sekarang logikanya sederhana, siapa yang punya gas air mata? Warga?" ucapnya.

Baca juga: Mahasiswa dan Tim Advokasi Ditangkap Polisi Setelah Kerusuhan di Dago Bandung

Warga mengaku dikepung

Sementara itu, menurut Angga, saat itu lontaran gas air mata mengarah ke posisi warga. Posisi warga terkepung karena polisi berada di depan dan belakang.

"Kita dikepung depan belakang, depan itu dari arah bawah dan belakang pertigaan yang ada jalan ke bawah. Di situlah pertama kali gas air mata dilontarkan ke posisi warga," ujarnya.

"Di pertigaan itu dilontarkan, sebetulnya yang kita tahu polisinya menggunakan kendaraan bermotor yang kedua lontarannya dari jarak jauh mungkin sekitar 2-3 lontaran yang mana 1 kali lontaran itu nyasar ke bangunan warga sekitar sana," tambahnya.

Baca juga: Beredar Video Polisi Dobrak Warga Setelah Kericuhan di Dago Bandung

Polisi dilempari batu dan botol

warga memperlihatkan barang bukti selongsong gas air mata dan pentungan yang dilontarkan petugas saat bentrokan terjadi saat penutupan jalan dago yang dilakukan warga Dago ElosKOMPAS.COM/AGIE PERMADI warga memperlihatkan barang bukti selongsong gas air mata dan pentungan yang dilontarkan petugas saat bentrokan terjadi saat penutupan jalan dago yang dilakukan warga Dago Elos

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan, malam itu pihak kepolisian mengaku mendapat lemparan batu dan botol dari salah satu kelompok yang dinilainya bukan warga Dago Elos.

"Yang pasti kami dapat lemparan batu dengan botol, ada botol sekarung dan ada anggota kami ini terluka kena batu, kami yang pasti tidak melakukan tindakan tegas pada warga, tapi pada pelaku yang melakukan anarkis," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi terus berupaya memukul mundur massa pukul 22.45 WIB.

Akhirnya barikade polisi perlahan maju dan kendaraan water cannon menyemprotkan air ke kerumunan untuk membubarkan massa.

Setelah sempat mendapat perlawanan warga, polisi akhirnya berhasil mengamankan kondisi sekitar pukul 23.59 WIB.

Saat itu massa terlihat berlarian ke pemukiman di sekitar terminal.

Petugas kemudian menangkap sejumlah warga yang dianggap anarkistis. Kondisi telah kondusif pada Selasa (15/8/2023) dini hari.

Sejumlah orang diamankan

Budi menyebutkan, dalam kerusuhan itu polisi amankan sejumlah orang diduga provokator.

"Saat pelaksanaan kita ini menindak ke kelompok yang anarkis. Kita amankan pelaku 7 orang yang anarkis dan 4 orang ini sudah terbukti bukan warga daerah tersebut," ucap Budi yang ditemui di Mapolresatbes Bandung.

"Mereka ini kelompoknya bukan dari warga tersebut ini terindikasi memang untuk melakukan provokasi dan melakukan situasi tidak kondusif di sana," sambungnya.

(Penulis : Agie Permadi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com