Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Parpol Masih "Ngalor-ngidul" Jelang Pemilu 2024, Jokowi: Saya Amati Dulu dari Jauh

Kompas.com, 29 Agustus 2023, 14:49 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar), pada Selasa (29/8/2023).

Salah satu agenda Jokowi ke Cirebon adalah membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) di Gunungsari, Kota Cirebon, Jabar.

Jokowi menjelaskan, Jaman merupakan forum relawan Jokowi yang telah ada sejak tahun 2007 sekaligus organisasi yang fokus terhadap isu kemandirian pangan, energi, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

"Sejak dulu Jaman itu selalu beda, Jaman tidak banyak kelihatan di media tapi kehadirannya sangat bermakna," kata Jokowi, Selasa (29/8/2023), dikutip dari TribunCirebon.com.

Dia menilai, para anggota Jaman juga kerap terjun ke lapangan dan berkontribusi langsung terhadap penyelesaian masalah yang ada di tengah masyarakat.

Baca juga: Pesan Jokowi Jelang Pilpres 2024

"Saya tahu anggotanya tidak necis, karena orang lapangan bekerja terus, bergerak di bawah membantu petani, nelayan, bergerak terus membantu rakyat untuk kemandirian kita semuanya," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengucapkan terima kasih atas berbagai kontribusi Jaman di bidang pangan dan maritim.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia

Jokowi menyebut, pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia mencapai 5,17 persen pada kuartal II-2023 dan masuk dalam tiga terbaik dunia.

Selain itu, dia menambahkan, pemerintah juga berhasil mengendalikan inflasi pada angka 3,1 persen.

"Negara terbaik di G20 adalah Indonesia, India, dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok), yang lain-lain tidak sampai," ucap Jokowi.

Baca juga: Jokowi Bakal Kunjungi Pasar Tradisional Grogolan Pekalongan, Warga Siap-siap sejak Pagi

Jokowi menyampaikan, saat ini banyak negara dalam kondisi tidak baik, terutama dari sisi ekonomi. Karena itu, dia mengajak masyarakat bersyukur kondisi serupa tak terjadi di Indonesia.

"Bahkan ada satu negara di Eropa yang sekarang ini harga energinya, harga listrik, gas, dan harga bensin naiknya 700 persen," ungkap Jokowi.

"Bayangkan, naik 700 persen. Di sini naik 10 persen dan 15 persen demonya tiga bulan. Itu kalau 700 persen mau demo berapa tahun," imbuhnya.

Soal Pemilu 2024

Terkait isu-isu politik jelang Pemilu 2024, di hadapan para kader Jaman, Jokowi mengungkapkan bahwa partai politik saat ini masih "ngalor-ngidul".

Oleh sebab itu, Jokowi meminta para kader Jaman tak perlu terburu-buru menentukan sikap.

Baca juga: Bobby Nasution Punya Banyak Relawan, Pengamat Politik: Mirip dengan Jokowi

"Urusan 2024 tidak usah tergesa-gesa. Kita kerja dulu saja untuk ekonomi negara kita," papar Jokowi.

Dia menilai, partai politik kini masih mencari format koalisi terbaik untuk menyongsong Pemilu 2024. Sejumlah partai bahkan belum menentukan bakal calon presiden (Bacapres) dan bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan diusungnya pada Pilpres mendatang.

"Karena kita lihat, atraksi politiknya belum selesai. Saya tidak tahu partai anu ke sana, partai anu ke sini, masih ngalor-ngidul, saya mengamati dulu dari jauh," tutur Jokowi.

"Jadi kita giat bekerja saja, jadi produktif," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau