Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Uji Lab Cimin Maut, Bakteri Bacillus Cereus Jadi Penyebab Siswa KBB Keracunan

Kompas.com - 05/10/2023, 13:54 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Jawa Barat mengumumkan hasil uji laboratorium sampel jajanan cimin yang diduga menjadi penyebab 35 siswa SD Negeri Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan.

Kepala Bidang P2P Dinkes Jabar, Rochady mengatakan, untuk mengetahui kandungan dalam sampel jajanan cimin pihaknya melakukan uji laboratorium di Labkesda Jabar. Hasilnya, ditemukan bakteri dalam jajanan tersebut.

"Tapi kalau dilihat memang tendensi membuat diare itu yang Bacillus Cereus yang di bahan bakunya di terigu dengan tepung singkongnya kalau dilihat dari hasil lab," ujarnya saat dihubungi, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Cegah Keracunan Massal Siswa Terulang, Dinkes Jabar Perkuat Fungsi UKS dan Kantin Sehat

Dia menduga, jajanan cimin itu terpapar bakteri tersebut pada proses produksi atau pengolahannya. Sehingga menyebabkan orang yang mengkonsumsinya diare atau keracunan.

"Mungkin bahan bakunya terpapar bakteri yang bisa menyebabkan diare," tambah Rochady.

Baca juga: Warga Bantul Diduga Tewas Keracunan Miras

Rochady menyebutkan, bila bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh manusia atau tidak sengaja terkonsumsi bisa menyebabkan diare. Bakteri tersebut juga bisa menyebabkan pusing hingga muntah.

"Salah satunya bikin mual dan muntah, diare (jika dikonsumsi) karena dia (bakteri) ngeluarin toksin, dan toksinnya itu yang bisa menyebabkan diare," ungkap Rochady.

Terkait salah satu siswa atau korban yang meninggal dunia, bakteri ini bisa diatasi dengan obat anti biotik. Namun dirinya belum mengetahui soal detail pasti kondisi korban yang meninggal dunia.

"Kalau pada orang-orang yang punya daya tahan tubuh yang menurun, itu pasti kumannya akan lebih dominan. Tapi kalau daya tahan tubuhnya bagus, dan langsung diberikan anti biotik itu akan lebih bagus," kata Rochady.

"Tapi mungkin rilisnya akan lebih jelas dari KBB, karena semua hasil lab sudah diberikan semuanya, dan sudah diterima juga," tambahnya.

Sebelumnya, Keracunan massal menimpa puluhan siswa SD di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

Sejumlah siswa mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi jajanan aci mini (cimin) yang dijual pedagang di sekitar SD Negeri 3 Jati, Desa Saguling.

Kepala Puskesmas Saguling, Burhan mengatakan, keracunanan makanan dialami puluhan anak SD ini bermula saat para siswa mengonsumsi jajan cimin di jam istirahat.

Petugas puskesmas langsung melakukan penelusuran untuk melakukan pengambilan sampel jajanan untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium kesehatan.

"Kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan terindikasi dari jajanan cimin yang berbumbu pedas tapi itu belum bisa kami pastikan penyebabnya. Sekarang tim surveilans dari petugas puskesmas lagi mengambil sampel makanan yang bersangkutan," ungkap Burhan.

Rinciannya 11 rawat jalan, 14 dirawat di Puskesmas Saguling, 3 anak dirawat di Rumah Sakit Kartini, Klinik Asyyida 1, 1 dirawat di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK), dan 1 siswa meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Dustira.

"Sampai pagi ini jumlahnya terus bertambah. Di Puskesmas yang dirawat 14 anak dan 11 rawat jalan, sementara yang lain dirujuk ke rumah sakit. Totalnya ada 32 anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Cileunyi Bandung Semrawut, Sopir Angkot Berharap Ada Terminal

Bandung
MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

MK Tolak Semua Gugatan Sengketa Pileg 2024 di Bandung Barat

Bandung
Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Jual Satwa Langka Dilindungi, Seorang Warga Garut Ditangkap

Bandung
Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Wilayah Cileunyi Tak Kunjung Punya Terminal, Apa yang Terjadi?

Bandung
Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Seorang Pria di Lembang Bunuh Mantan Majikan Pakai Balok Kayu

Bandung
Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Muncul Wacana Ridwan Kamil-Raffi Ahmad pada Pilkada 2024, Golkar: Siapa Saja Masih Mungkin

Bandung
Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Mayat Perempuan Ditemukan di Pesawahan Nagreg Bandung, Keluarga Tolak Otopsi

Bandung
Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Kisah Gadis di Indramayu Berpenampilan Laki-laki agar Bisa Kerja Jadi Buruh Bangunan demi Sang Adik

Bandung
Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Anaknya Dipenjara Seumur Hidup, Suratno Tetap Yakin Sudirman Bukan Pembunuh Vina

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Bandung
Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Bandung
Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com