Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Keracunan Massal Siswa Terulang, Dinkes Jabar Perkuat Fungsi UKS dan Kantin Sehat

Kompas.com - 04/10/2023, 13:23 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Jawa Barat akan mengoptimalkan fungsi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Kantin Sehat untuk mencegah terjadinya keracunan massal akibat jajanan seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Diketahui, sebanyak 35 siswa SD Negeri Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, keracunan usai mengkonsumsi jajanan cimin. Satu siswa di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi mengatakan, salah satu langkah untuk mencegah keracunan massal siswa akibat jajanan tidak sehat kembali terulang, penguatan UKS dan Kantin Sehat perlu dilakukan.

Baca juga: Warga Bantul Diduga Tewas Keracunan Miras

Selama ini masih ditemukan banyak pedagang jajanan yang kurang memerhatikan higienitas barang dagangannya. Dinkes Jabar juga akan mengecek sertifikat pangan produksi pangan industri rumah tangga (SPP-PIRT).

"Penguatan pengolahan makanan. Mulai dari SPP PIRT-nya ada atau tidak. Termasuk ke pengolah-pengolah makanan baik itu yang sudah terdaftar maupun tidak terdaftar," ujarnya saat dihubungi, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Menurutnya, penguatan UKS dan Kantin Sehat ini sangat perlu dilakukan agar pengawasan terhadap jajanan anak yang ada di setiap sekolah bisa diawasi secara menyeluruh. Mengingat, kejadian keracunan massal seperti ini tidak bisa langsung ditangani oleh tenaga medis.

"Justru itu peranan UKS dikuatkan kembali. Karena biar bagiamana pun sekolah itu ribuan, tidak mungkin kita menyelesaikan ada suatu masalah dibereskan, kan enggak mungkin," ucap Vini.

Lebih lanjut, sekolah bisa mengakomodir pedagang yang mangkal dan disatukan di Kantin Sehat. Sehingga, jajanan yang dijual kepada siswa bisa diketahui kualitasnya.

"Jadi nanti diimbau di sekolah itu lebih baik pedagang itu diampu di kantin sehatnya. Sehingga, dari mulai penyiapan, pengolahan, hingga penjualan itu sehat," beber Vini.

Vini menambahkan, hingga sekarang hasil uji laboratorium sampel jajanan cimin yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan siswa SD di KBB belum keluar. 

Namun pihaknya saat ini fokus pada pencegahan agar kejadian keracunan massal siswa tidak kembali terulang.

"Yang paling penting bagi kami itu adalah sebetulnya mengingatkan kepada kabupaten/kota. Kita rencananya akan mengadakan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan terutama menyangkut keselamatan pengolahan makanan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Bandung
Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Bandung
Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Intip Peluang Golkar dan PKS Lawan PKB di Kabupaten Bandung

Intip Peluang Golkar dan PKS Lawan PKB di Kabupaten Bandung

Bandung
KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

Bandung
2 Siswa Korban Kecelakaan Bus di Subang Sempat Jadi Kuli Angkut Pasir demi Ikut 'Study Tour'

2 Siswa Korban Kecelakaan Bus di Subang Sempat Jadi Kuli Angkut Pasir demi Ikut "Study Tour"

Bandung
ODGJ, Pembunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Minta Dibunuh Juga

ODGJ, Pembunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Minta Dibunuh Juga

Bandung
3 Remaja Putri di Bogor Rampok Tantenya, Korban Dipukul dan Disekap

3 Remaja Putri di Bogor Rampok Tantenya, Korban Dipukul dan Disekap

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com