Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Patah Hati Bandung, Keunikan, Jam Buka, dan Harga Tiket

Kompas.com, 9 Oktober 2023, 19:40 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Apa yang dirasakan ketika patah hati? Berdiam diri di kamar, mendengarkan laga galau, atau menangis tersedu-sedu?

Bagi yang ingin merasakan sensasi yang berbeda, bisa berkunjung ke Museum Patah Hati di Braga City Walk (BCW) Bandung.

Di sini, siapapun yang pernah atau sedang patah hati, bisa merayakan rasa patah hatinya bersama-sama. Sebab, patah hati tidak harus sendiri.

Baca juga: Video Viral Pengamen Mengamuk Lantaran Tak Diizinkan Masuk Bus Wisata di Bandung

Kenny Gunawan, Creative Director Creativeintel mengatakan, Museum Patah Hati bukan sekadar pameran seni. Tapi sebuah tempat yang bisa mengubah persepsi patah hati dari menyedihkan menjadi hal positif.

"Kami mengajak para pengunjung untuk meninggalkan dan merayakan pengalaman patah hatinya," ujar Kenny di Bandung, Senin (9/10/2023).

"Walau susah move on, life must go on," tambah dia.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar Tegur Panitia Acara Anies dan Kaesang di Bandung

Keunikan

Salah satu pengunjung di Museum Patah Hati Bandung, Senin (9/10/2023).KOMPAS.com/RENI SUSANTI Salah satu pengunjung di Museum Patah Hati Bandung, Senin (9/10/2023).

Itulah mengapa, museum ini dibuat seunik mungkin. Dari pintu masuk, pengunjung akan diajak berjalan kaki di lorong penuh bunga berwarna merah.

Memasuki ruangan selanjutnya, pengunjung dihadapkan pada tiga perasaan sekaligus. Di antaranya rasa melayang ketika awal mula jatuh cinta. Hal ini digambarkan dengan awan.

Kemudian perasaan digantung, yang ditunjukkan dengan permainan spiral.

Di ruangan selanjutnya, para pengunjung diminta meluapkan emosinya. Caranya dengan meninju samsak warna-warni bertuliskan "buaya darat", "playboy", "mantan terindah", dan lainnya.

Pada ruangan lain, ada pula sebuah permainan menyalakan semua lampu dengan menekan tombol. Namun lampu itu tidak akan menyala sepenuhnya karena sulit menjalankan percintaan jika bertepuk sebelah tangan.

Ada pula di bagian lain bagaimana menghadapi pacar hilang dengan healing. Sebelum akhirnya di bagian akhir terdapat ramalan tarot.

Setiap bagian Museum Patah Hati ini, diciptakan menarik dan instagramable. Tak heran jika pengunjung bahagia berfoto ria dan membuat video ketika berada di sini.

"Harapannya, ketika pengunjung keluar dari Museum Patah Hati, yang tadinya sedih jadi bahagia," ucap Kenny.

Harga tiket dan jam buka 

Museum Patah Hati Pop Up Version dibuka 9 Oktober-8 Desember 2023 di BCW Bandung. Buka setiap hari mengikuti jam buka mall pukul 10.00-21.00 WIB.

Harga tiket masuknya sendiri Rp 49.000. Pengunjung dapat membeli tiket secara online melalui aplikasi dan situs web goers. Bisa juga membeli tiket secara langsung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau