BANDUNG, KOMPAS.com-Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung Kompol Mangku Anom membenarkan sejak awal perhelatan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) terdapat beberapa parkir liar.
Padahal, kata Anom, para penonton yang hendak menyaksikan perhelatan Piala Dunia U-17 di SJH wajib memarkirkan kendaraannya di area yang sudah disediakan yakni Gedong Budaya Sabilulungan (GBS), Lapangan Upakarti dan Dom Balerame.
Parkir liar itu berada di rumah penduduk yang tak jauh dari SJH.
"Sempat ada di beberapa titik di rumah-rumah warga," katanya ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023).
Baca juga: Sang Pencetak Gol di Piala Dunia U-17, Arkhan Kaka, Mengenal Bola dari Lapangan Desa
Meski begitu, Anom mengaku petugas telah menertibkan parkir liar tersebut.
Memasuki hari ketiga pertandingan Piala Dunia U-17 di SJH, Anom menjamin tidak ada lagi parkir liar seperti yang terjadi di dua hari sebelumnya.
"Kini sudah kami tutup, ini dilakukan untuk keamanan, kenyamanan, dan kelancaran, penyelenggaraan Piala Dunia U-17, " ujar Anom.
Penutupan parkir liar tersebut, lanjut Anom, sebagai bentuk komitmen agar penyelenggaraan Piala Dunia U-17 berjalan dengan tertib.
"Semua kendaraan pribadi sudah harus diparkirkan di GBS, Upakarti dan Dom," katanya.
Kendati begitu, sejak pertandingan pertama di SJH digelar pada Sabtu (11/11/2023) tidak seluruh penonton Piala Dunia naik shuttle bus.
Baca juga: Pemkot Surabaya Tambah 30 Bus untuk Antar-Jemput Penonton Piala Dunia U-17
Demikian pula dengan pertandingan hari kedua pada Minggu (12/11/2023), situasinya masih sama.
"Ada juga penonton yang didrop langsung oleh kendaraannya di depan Stadion SJH," ungkapnya.
Dari informasi yang didapatnya, 6120 penonton yang lolos body ceking dan terdata sebanyak 4623 penonton yang naik shuttle bus.
"Jadi ada sekitar seribu lebih penonton yang didrop langsung, mungkin sekitar 15 persennya, " katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.