Disdik Ungkap Alasan Ratusan Murid SD di Cianjur Masih Belajar di Tenda Darurat

CIANJUR, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan SDN Cugenang dan SDN Girijaya segera dibangun.

Kepala Bidang Bina SD Disdikpora Cianjur, Arifin mengatakan, pembangunan sekolah terdampak gempa bumi itu akan dikerjakan di lokasi terdahulu.

Sebelumnya, berdasarkan rekomendasi BMKG, dua sekolah itu harus direlokasi ke lokasi baru karena masuk zona merah bencana.

Baca juga: Setahun Gempa Cianjur, Ribuan Penyintas Bertahan di Tenda Darurat

"Namun, dari hasil kajian terbaru, ternyata bisa dibangun di lokasi awal. Karena itulah, adanya perubahan atau kondisi status ini, belum dibangun sampai sekarang," kata Arifin kepada Kompas.com, Senin (27/11/2023).

Disebutkan, pembangunannya akan dikerjakan pihak Kementerian PUPR, dan sebagai langkah awal telah dilakukan survei dan verifikasi.

Saat ini, pihaknya masih menunggu kelengkapan administrasi perihal kepemilikan lahan.

Baca juga: Banjir Tak Kunjung Surut, Siswa SMA di Rokan Hulu Masih Belajar di Tenda Darurat

"Jadi, sedang berproses, ya. Mudah-mudah bisa secepatnya," ujar dia.

Arifin menjelaskan, sejauh ini sudah seratusan bangunan SD yang rusak berat di tujuh wilayah kecamatan selesai dibangun Kementerian PUPR.

Sementara bangunan sekolah yang mengalami rusak sedang dan ringan, anggaran perbaikannya dialokasikan dari DAU dan DAK.

"Berikut sekolah rusak berat yang di luar tujuh kecamatan itu, ya, juga dari DAU, DAK, termasuk dari CSR dan dan aspirasi," ujar Arifin.

Pihaknya berharap, pada ajaran baru tahun depan semua sekolah terdampak gempa selesai dibangun sehingga tidak ada lagi murid yang belajar di luar kelas dan di tenda darurat.

Sebelumnya, setahun pasca-gempa bumi Cianjur, ratusan murid sekolah dasar masih belajar di tenda darurat.

Kondisi ini sebagaimana dialami 120 murid SDN Cugenang yang masih belajar di tenda-tenda darurat di area pekarangan sebuah bangunan villa di tepi ruas jalan raya Cugenang.