Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Pupuk Subsidi Berkurang, Karawang Minta Pupuk Non-Subsidi Didiskon

Kompas.com - 15/01/2024, 20:46 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

KARAWANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Asep Hazar meminta Pupuk Indonesia memberikan potongan harga pupuk non-subsidi sepanjang 2024. Apalagi kuota pupuk subsidi di Karawang berkurang.

"Tentu kami berharap ada momen tertentu misalnya saat petani akan memasuki musim tanam, tidak hanya sekarang saja untuk diskon pupuknya," kata Asep di sela gebyar diskon pupuk non subsidi PT Pupuk Kujang di Karawang, Senin (15/1/2024). 

Asep menjelaskan, kuota pupuk subsidi di Karawang saat ini berkurang. Meski begitu, Asep meminta petani tidak perlu mengkhawatirkan stok pupuk. Sebab, Kementerian Pertanian akan memberi tambahan.

Baca juga: Kampanye di Brebes, Ganjar Dengar Curhat Petani Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi

"Nanti bulan Februari akan ada tambahan pupuk. Bertahap nanti insya Allah jadi petani aman insya Allah," tutur dia.

Ketua Kontak Tani Andalan Indonesia (KTNA) Dadan Sugardan juga meminta petani lebih kreatif dalam menggunakan pupuk saat Pemerintah Pusat mengurangi kuota pupuk subsidi.

"Misalnya menggunakan pupuk yang dibuat sendiri, atau penggabungan pupuk subsidi dan non-subsidi penggunaannya," ucap dia.

Baca juga: Mentan Ancam Cabut Izin Distributor Nakal yang Permainkan Harga Pupuk Subsidi

Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kujang, Yuni Setyaningrum mengatakan, Pemerintah tak hanya menyediakan pupuk bersubsidi kepada petani, tetapi juga menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi.

“Pemerintah membantu memeroleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024,” kata Yuni

Dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk, Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia menggelar program Gebyar Diskon Pupuk di berbagai kota atau kabupaten selama Januari sampai dengan Februari 2024.

Selama musim tanam, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung petani agar bisa mendapatkan hasil yang optimal di musim panen nanti.

Dalam Gebyar Diskon Pupuk, kata Yuni, Pemerintah menugaskan Pupuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi.

Juga mendorong petani segera melakukan penebusan pupuk, antara lain dengan menyiapkan pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau.

Pemerintah, sambung Yuni, juga terus memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Antara lain dengan cara melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah sentra pertanian.

Hingga 31 Desember 2023 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.744.302 ton atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah.

Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 529.022 ton.

Pupuk Indonesia menjalankan program Gebyar Diskon Pupuk sesuai dorongan pemerintah agar petani bisa menikmati pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau. Juga membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

"Semoga program ini dapat mendorong petani untuk menanam lebih awal. Sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa kita tuai bersama saat panen bulan April nanti,” kata Yuni.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Bandung
Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Bandung
Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Bandung
Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Bandung
Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Bandung
Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Bandung
10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

Bandung
Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Jika PPDB 2024 Curang, Pj Gubernur Jabar: Kadisdik Diminta Mundur

Bandung
Ditolak Rujuk, Mantan Suami Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Ditolak Rujuk, Mantan Suami Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Bandung
5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon

5 Hari Hilang, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Tangan Diikat di Cirebon

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com