BANDUNG, KOMPAS.com- Sebanyak empat orang warga Kelurahan Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat, meninggal usai menenggak minuman keras.
Ketua RW04, Kelurahan Pasir Impun, Enjang Komar (54) mengatakan, dua dari korban meninggal dunia merupakan warganya. Sedangkan dua lainnya merupakan warga RW tetangga.
Dia menyebut, kejadian ini bermula ketika enam warga Pasir Impun sedang 'pesta' minuman keras pada Selasa (16/1/2024) malam.
Baca juga: Aksi Anak Bunuh Pria Selingkuhan Ibunya di Pati, Tusuk Korban Usai Pesta Miras Saat Dini Hari
Mereka menenggak minuman alkohol jenis ciu yang dicampur serbuk minuman berenergi.
"Kemungkinan pada Rabu (17/1/2024) malam mereka minum lagi. Tapi ketahuan ada yang meninggal tadi pagi, dan itu tidak barengan meninggalnya tapi satu-satu," ujarnya saat ditemui di rumah duka salah satu korban, Kamis (18/1/2024).
Selain korban meninggal, dua orang lainnya saat ini dalam kondisi kritis dan dalam penanganan rumah sakit.
Sedangkan sebagian dari jenazah korban meninggal sudah dimakamkan.
"Ada satu yang lagi di otopsi di RS Sartika Asih Bandung. Ada polisi juga yang mendampingi di sana untuk mengetahui ada kandungan apa di mirasnya," tambah Enjang.
Baca juga: 4 Orang Tewas Dalam Pesta Miras Oplosan di Semarang, Tersangka Belum Ada
Enjang mengatakan, para korban diketahui kerap mengkonsumsi minuman keras. Bahkan, dirinya sempat menegur korban karena dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kesehatan.
"Sudah sering minum (para korban). Tapi kalau kejadian sampai meninggal dunia baru pertama ini," ucapnya.
Saat ini, polisi sudah melakukan penyelidikan terkait penyebab utama empat korban meninggal dunia.
Selain itu, toko penjual minuman itu pun sudah dipasangkan garis polisi.
"Katanya dekat Pom bensin di bawah Pasir Impun. Sudah di garis polisi juga kata polisi yang ke sini (rumah duka)," katanya.
Enjang menambahkan, pihak keluarga sudah mengikhlaskan para korban. Namun meminta polisi diminta untuk menyelidiki penyebab utamanya.
"Kalau keluarga sudah pasrah dan ikhlas tapi masih dalam kondisi sedih dan berduka," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.