Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 13 Hari, Sumedang Diguncang 23 Gempa, Kondisi Mulai Stabil

Kompas.com - 23/01/2024, 16:24 WIB
Aam Aminullah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyatakan, kondisi tektonik batuan yang mengalami pergeseran hingga menyebabkan terjadinya gempa di wilayah Sumedang kota, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sudah mulai stabil.

Daryono mengatakan, sejak kali pertama terjadi pada 31 Desember 2023 hingga 12 Januari 2024, gempa telah mengguncang wilayah Sumedang sebanyak 23 kali, dan puncak gempa terjadi di malam tahun baru yaitu magnitudo 4.8 dengan kedalaman 5 meter.

Baca juga: Tiang Listrik Roboh di Cadas Pangeran Sumedang, Timpa 5 Orang

"Sejak pertama terjadi pada 31 Desember sampai 12 Januari terjadi 23 kali gempa dan dari hasil monitoring, sejak 13 Januari hingga hari ini, sudah tidak terjadi lagi gempa," ujar Daryono kepada sejumlah wartawan usai memberikan pembekalan saat Sekolah Lapang Gempa Bumi BMKG kepada para pelajar di SMAN 1 Sumedang, Selasa (23/1/2024).

Ini artinya, kata Daryono, kondisi tektonik batuan yang mengalami pergeseran di titik lokasi temuan sesar gempa baru di Sumedang sudah kembali stabil.

"Kondisinya saat ini sudah mulai stabil dan tentunya, kami berharap tidak akan terjadi lagi gempa," tutur Daryono.

Baca juga: Gunung Lewotobi Masih Menyimpan Ancaman meski Jumlah Gempa Letusan Menurun

Daryono menyebutkan, sumber gempa di sesar baru Sumedang kota ini bisa saja kembali terjadi perulangan.

"Tapi, entah berapa puluh tahun lagi itu bisa terjadi. Jadi periode ulang gempa itu sebuah keniscayaan yang pasti terjadi," ungkap dia. 

"Namun kapan itu bisa terulang belum bisa diprediksi dan diramalkan. Sehingga, dalam ketidakpastian ini, kita masih bisa melakukan upaya mitigasi, menyiapkan bagunan yang stukturnya kuat, dan berlatih evakuasi," tambah Daryono.

Daryono mengatakan, meski catatan statistik gempanya rendah, akan tetapi terbukti di Kabupaten Sumedang ini terdapat sumber gempa.

"Ini terbukti dengan adanya pusat-pusat gempa yang berada di wilayah Sumedang. Tapi, masyarakat Sumedang tidak perlu takut, tidak perlu khawatir," beber dia.

BMKG dan pemerintah akan memberikan edukasi. Pihaknya akan mendampingi warga hingga mempunyai kapasitas dalam menghadapi bencana. 

Sementara itu, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Sumedang kota menjadi pembelajaran.

"Kami akan melakukan persiapan dan mempersiapkan diri warga Sumedang supaya memiliki literasi bencana gempa yang baik. Sehingga, bila kembali terjadi gempa maka bisa mengurangi risiko atau meminimalisasi jatuhnya korban jiwa," ujar Herman.

Herman menuturkan, Sekolah Lapang Gempa dengan tema "Membangun Masyarakat Kabupaten Sumedang Tanggap Gempa" menjadi entry point dalam memberikan edukasi kepada warga, terutama pelajar untuk sadar bencana, khususnya gempa bumi.

"Selain ke sekolah-sekolah, Sekolah Lapang Gempa Bumi ini akan kami laksanakan secara masif ke berbagai lapisan masyarakat di tingkat kecamatan, hingga RT/RW. Targetnya sendiri, bagaimana warga Sumedang seluruhnya literat terkait dengan bencana alam, khususnya gempa," tutur Herman.

Herman menyebutkan, selain mendorong literasi kebencanaan terhadap masyarakat, Pemkab Sumedang saat ini sedang melakukan review dan meredesain Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar mamasukan mitigasi bencana, khususnya bencana gempa bumi.

"Ini kami lakukan tentunya untuk jangka menengah, jangka panjang dan nanti akan di-breakdown ke dalam kebijakan teknis. Misal, dalam pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) warga harus memperhatikan keamanan bangunan dan kaidah-kaidah kebencanaan, khususnya gempa bumi," kata Herman.

Diketahui, meski tidak menimbulkan korban jiwa, gempa yang mengguncang Sumedang, khususnya yang terjadi pada 31 Desember 2023, atau saat malam tahun baru menyebabkan sedikitnya 2000-an rumah mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat.

Selain itu, dua bangunan di RSUD Sumedang dan sejumlah sekolah di wilayah Sumedang juga mengalami kerusakan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com