Target Menang Satu Putaran, Relawan Prabowo-Gibran Masuk ke Kampung-Kampung

BANDUNG, KOMPAS.com - Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Airlangga Hartanto mengaku optimis pasangan Prabowo-Gibran menang telak di Jawa Barat dengan meraup suara lebih dari 50 persen.

Ketua Umum Partai Golkar ini meyakini, tingginya suara di Jabar mampu mengantarkan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 menang satu putaran di Pilpres 2024.

"Satu putaran tentu," ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Spanduk Prabowo-Gibran Terpasang di Pagar Kantor Wali Kota Bima

Airlangga menyebut, Jabar sudah sejak lama menjadi basis pendukung Prabowo Subianto. Terlihat, pada Pilpres 2014 dan 2019 Prabowo unggul dari pasangan lain.

Namun demikian, demi merealisasikan target tersebut dirinya mengajak para pendukung Prabowo-Gibran bergerilya masuk ke kampung-kampung.

Sementara itu, Dewan Pengarah Relawan Untuk Majukan Indonesia (RUMI), Nurhali mengatakan, para relawan Rumi di Jabar telah masuk ke kampung- kampung di Pangandaran.

Baca juga: Video Kabid SMP Arahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran Dipotong

"Di Pangandaran kami mendapat dukungan dari puluhan tokoh kampung. Ini akan semakin menguatkan posisi Prabowo-Gibran di sini (Jawa Barat), misi menang besar sekali putaran rasanya akan lebih gampang direalisasikan dengan banyaknya dukungan yang datang," katanya.

Dia menyebut, program - program yang ditawarkan oleh Prabowo - Gibran merupakan yang paling dibutuhkan Indonesia saat ini, maka untuk itulah ia memilih berjuang secara langsung.

“Usia saya sebenarnya sudah tidak lagi muda, namun saya memimpikan melihat Indonesia menjadi negara yang kuat, adil makmur. Untuk itu saya memilih turun langsung dari satu kampung ke kampung lainnya, setidaknya saya memilih untuk berjuang, bukan hanya menjadi penonton," tambahnya.

Ketua Karang Taruna Kecamatan Sidamulih, Sarifudin mengaku optimis pasangan Prabowo - Gibran mampu mengembalikan julukan macan asia kepada Indonesia.

"Kita sudah terlalu lama tidur dan dianggap remeh bangsa lain, kita harus dipimpin oleh orang yang kuat untuk mengembalikan kejayaan bangsa”, kata Sarifudin.