Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 2 Mahasiswa Teknik Geologi Unpad Meninggal Tersambar Petir Saat Berkemah

Kompas.com, 25 Februari 2024, 20:40 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Teknik Geologi (FTG), Universitas Padjajaran (Unpad), meninggal dunia usai tersambar petir saat berkemah di Batu Kuda, Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), Jumat (23/2/2024) malam.

Korban adalah Mitzelion Rayi Adimastya Putra (Mitzel), mahasiswa FTG angkatan 2021, dan Bangkit Alyuda Prasetyo (Bangkit), mahasiswa FTG angkatan 2022.

Kronologi peristiwa

Menurut keterangan salah satu teman korban yang ikut dalam kegiatan tersebut, Azisya Chantika Marton, korban dan teman-temannya tiba di Batu Kuda sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka kemudian istirahat sejenak hingga pukul 18.00 WIB.

Saat itu, selama perjalanan menuju area kemah, cuaca sedang tidak cerah, tetapi tidak juga mendung. Setibanya di area kemah, korban dan rombongan langsung mendirikan tenda, menyalakan api, dan membuat makanan.

Tidak lama kemudian, hujan mulai turun. Khawatir dengan keselamatan mereka, korban dan teman-temannya memutuskan untuk turun ke area basecamp di bawah.

Baca juga: Soal Ridwan Kamil OTW Jakarta, DPD Golkar Jabar Minta Publik Tafsirkan Sendiri

"Saat akan mengambil alat, petir menyambar hingga api unggun padam. Mitzel dan Bangkit sudah terbaring, sedangkan Adinda (teman korban) juga tiba-tiba teriak karena katanya kakinya terkena sambaran petir, jadi tidak bisa dirasakan," kata Azisya, dikutip dari TribunJabar.id.

"Teman-teman yang selamat langsung mencari pertolongan ke bawah, dan di perjalanan bertemu dengan teman-teman yang akan naik atas," sambungnya.

Setelah sampai ke basecamp bawah, pihak setempat segera mengambil tandu untuk mengevakuasi para korban.

Saat itu, beberapa orang juga berusaha melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) sebagai pertolongan pertama kepada para korban.

Setelah kejadian tersebut, ketiga korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit AMC, Cileunyi. Setibanya di rumah sakit, Mitzel dan Bangkit dinyatakan meninggal dunia, sedangkan Adinda mendapatkan perawatan intensif.

Baca juga: Momen Tim SAR Kena Prank Bocah Dikira Tenggelam di Irigasi Brebes

Bukan kegiatan resmi kampus

Terkait hal ini, pihak Unpad, melalui Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi menyampaikan duka cita yang mendalam untuk keluarga korban.

"Kami berduka mendalam atas meninggalnya dua mahasiswa tersebut," ujar Dandi, Sabtu (24/2/2024) petang.

"Mereka berkualitas. Kami sangat kehilangan dua mahasiswa tersebut," imbuhnya.

Dandi mengungkapkan, kegiatan berkemah yang diikuti kedua korban bukan kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh kampus.

"Kegiatan yang dilakukan korban adalah kegiatan pribadi, bukan kegiatan resmi kampus," ucap Dandi.

Baca juga: Truk Angkut Kabel Terguling di JLS, Satu Orang Tewas

Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiswa FTG Unpad. Meski begitu, kata Dandi, dia belum mengetahui pasti terkait jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.

"Jumlah pesertanya belum diketahui pasti, namun informasi yang diterima ada beberapa kelompok yang mengikuti kegiatan tersebut," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau