Pj Gubernur Jabar Pimpin Prosesi Pemakaman Solihin GP di TMP Cikutra

BANDUNG, KOMPAS.com -  Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memimpin prosesi pemakaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Solihin GP di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, Selasa (5/3/2024).

Jenazah tiba di pintu masuk TMP Cikutra sekitar pukul 13.30 WIB diantar menggunakan mobil jenazah Komando Garnisun Tetap Bandung beserta sejumlah prajurit TNI.

Sebelumnya, jenazah disemayamkan disemayamkan di Mako II Kodam III Siliwangi, Jalan Sumbawa, Kota Bandung.

Prosesi pemakaman berlangsung secara militer yang rangkaiannya terdiri atas iring-iringan jenazah dari pintu masuk TMP Cikutra menuju liang lahad, kemudian diiringi dengan tembakan salvo.

Baca juga: Tokoh Jawa Barat Solihin GP Wafat di Usia 97 Tahun

“Upacara kenegaraan ini dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan pemerintah dan Tentara Nasional Indonesia atas jasa darma bakti serta pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya,” kata Bey saat mengiringi penurunan jenazah Solihin GP ke liang lahad.

Bey menilai rakyat Jawa Barat serta banyak tokoh nasional akan merasa kehilangan oleh sosok negarawan sejati yang telah menjadi teladan yang baik bagi generasi-generasi selanjutnya.

Baca juga: Solihin GP Sempat 6 Kali Stroke dan Dirawat 12 Hari di RS

“Almarhum semasa hidupnya mengedepankan semangat dan keikhlasan. Patut untuk diteladani oleh kita semua,” kata dia.

Dalam prosesi pemakaman itu, terutama setelah jasad dikebumikan dan liang lahad kembali ditimbun tanah, beberapa purnawirawan meletakkan secara langsung karangan bunga di atas makam Solihin GP.

Salah satunya adalah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.

Baca juga: Pj Wali Kota Bandung: Warga Kota Bandung Kehilangan Sosok Solihin GP

Solihin GP meninggal dunia pada usia 97 tahun, setelah sempat menjalani 12 hari perawatan intensif di RS Advent, Kota Bandung sebelum dinyatakan wafat pada Selasa, pukul 03.09 WIB.

Pemilik nama lengkap Solihin Gautama Purwanegara ini lahir 21 Juli 1926.

Ia adalah mantan perwira Tentara Nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari 1970-1974.

Dia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, kemudian bergabung dengan Divisi Siliwangi.