BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sebanyak 12 pasien Demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat meninggal dunia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mencatat, ada sebanyak 1.414 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 12 kasus selama tiga bulan terakhir yakni dari awal tahun 2024 hingga awal bulan April.
"Kalau sampai 2 April atau per hari ini, jumlah kasus itu ada 1.414 kasus, untuk jumlah kematiannya ada 12 kasus," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes KBB Nurul Rasyihan saat dikonfirmasi, Selasa (2/4/2024).
Baca juga: Januari-Maret 2024, Kasus DBD Naik hingga Tiga Kali Lipat
Atas tingginya jumlah kasus, Bandung Barat masuk ke dalam daftar 5 daerah dengan kasus DBD tertinggi dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Peningkatan kasus ini terbilang meningkat dari waktu ke waktu sejak Januari hingga akhir Maret.
"Jadi kalau dilihat perkembangannya dari Januari, Februari sampai Maret itu ada kenaikan dari grafiknya. Anggap itu perhitungan sampai akhir Maret," kata Nurul.
Nurul menjelaskan, dari ribuan pasien yeng tercatat, pasien usia anak-anak hingga remaja terhitung paling dominan terjangkit DBD.
"Usianya kebanyakan anak-anak pake rentang sih biasanya usia anak sampai remaja. Kategorinya dari anak sampai remaja," ungkap Nurul.
Banyaknya kasus DBD di Bandung Barat ini menjadi peringatan agar masyarakat meningkatkan kedisiplinan untuk menjalankan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3M plus.
Baca juga: 11 Pasien DBD Kondisi Berat Dirawat di RSHS, Kenali Ciri-cirinya
Di sisi lain, Dinkes Bandung Barat melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus-kasus yang muncul di wilayah-wilayah sekitar terjangkitnya pasien.
"Jadi misalkan ada kasus terlapor terus terus dilakukan epidemiologi yang di survei ke lokasi ke lapangan sehingga pada saat itu bilamana dibutuhkan fogging maka dilakukan fogging kan fogging sendiri untuk membunuh nyamuk dewasanya," sebut Nurul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.