Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilgub Jabar 2024, Dedi Mulyadi: Saya Sudah Lama Jadi "Gubernur"

Kompas.com, 21 April 2024, 10:44 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Calon anggota DPR RI sekaligus mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menyebut Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2024 sebagai peristiwa yang biasa saja.

Pasalnya, Dedi merasa, dia selama ini sudah menjadi "gubernur" bagi sebagian besar warga desa di Jabar.

“Selama ini saya sudah lama jadi ‘gubernur’, yaitu gubernurnya urang lembur (orang desa) karena saya setiap hari harus memenuhi undangan warga di berbagai pelosok Jabar,” kata Dedi, di Taman Bunisora, Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Jabar, Jumat (19/4/2024) malam.

Dedi menambahkan, dia pun merasa selama ini telah menjadi "gubernur" bagi masyarakat Jabar yang mengalami kesusahan.

Baca juga: Muratara Banjir Bandang, Pj Gubernur Sumsel Sigap Kirimkan Bantuan

"Saya juga sudah jadi ‘gubernur’, gubernurnya orang-orang susah, karena setiap hari harus melayani berbagai keluhan warga," ujar Dedi.

"Mulai dari yang tidak punya beras, tidak punya seragam sekolah, tidak ada biaya berobat, rumahnya roboh, bahkan sampai urusan jodoh,” candanya.

Karena itu, Dedi mengatakan, dia tidak perlu menunggu Pilgub Jabar 2024 untuk berbakti kepada masyarakat.

“Jadi urusan berbakti kepada masyarakat dan kehidupan dengan berinteraksi di tengah masyarakat, bagi saya tidak perlu menunggu Pilgub karena tugas-tugas itu sampai hari ini sudah saya kerjakan,” ucap Dedi.

Baca juga: Update Banjir Luwu, Bahan Pokok Disalurkan ke Korban di 2 Desa

Terkait porsi yang lebih luas dan anggaran yang lebih besar, Dedi menilai, hal itu tinggal menunggu waktunya tiba.

“Saya hanya tinggal menunggu waktu untuk punya porsi yang lebih luas dan alokasi anggaran yang lebih besar agar orang desa mendapat keadilan," ungkap Dedi.

"Jalannya mulus, rumah rakyat miskinnya bagus, aparat desa, RT sampai Linmas-nya terurus, tubuh mereka tidak kurus-kurus,” pungkasnya.

Pernyataan itu dilontarkan Dedi saat menghadiri silaturahmi bersama warga dari berbagai daerah di Jabar dalam acara pagelaran sastra, tari, dan wayang golek empat dalang bertajuk "Nyoreang Lampah Kasorang".

Baca juga: Hadiri Haul Agung Sultan Maulana Hasanuddin, Pj Gubernur Banten Sampaikan Pesan Ini

Keempat dalang tersebut terdiri dari Dadan Sunandar Sunarya, Wawan Dede Amung Sutarya, Iman Cecep Supriyadi, serta Khanha Ade Kosasih Sunarya.

Acara yang berakhir pada Sabtu (20/4/2024) dini hari itu semakin meriah dengan kehadiran penyanyi Kris Tomahu dan pelawak Ohang yang berkolaborasi dengan keempat dalang.

Sementara Taman Bunisora merupakan areal terbuka yang dibangun oleh Dedi Mulyadi dengan arsitektur khas Sunda sebagai tempat interaksi warga.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau