Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

Kompas.com, 15 Mei 2024, 13:32 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Bandung pada Pilkada 2024 dipastikan tidak akan diikuti oleh jalur perseorangan atau independen.

Pasalnya, hingga masa pendaftaran Minggu (12/5/2024) hanya ada satu pasangan yang mendaftarkan menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati dari jalur perseorangan, namun tidak memenuhi syarat yang sudah ditentukan.

Komisioner KPU Kabupaten Bandung Divisi Hukum dan Pengawasan, Yohanes Paulus Indartono membenarkan adanya pendaftar calon Bupati dan Wakil Bupati dari jalur perseorangan.

Namun, hingga tenggat waktu yang ditetapkan, bakal calon dari independen itu tidak bisa memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan.

"Yang daftar itu ada sebenarnya, cuma tidak memenuhi persyaratan yang 6,5 persen atau 172.589 orang dukungan itu."

Baca juga: Beda dengan Tahun 2020, Pilkada Solo 2024 Tak Diikuti Calon Independen

"Nah kalau akses ke Silon itu sudah meminta, cuma hingga tanggal 12 itu cuma sekitar 30 (syarat dukungan) yang di-upload, jadi itu sangat jauh sekali ya," ungkap dia saat dihubungi, Rabu (15/5/2024).

Kemudian, bakal calon Bupati dan Wakil Bupati dari jalur Independen harus juga menyerahkan bukti dukungan fisiknya.

Nantinya, bukti dukungan fisik berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) akan diverifikasi di KPU.

"Nah yang daftar kemarin itu juga tidak menyerahkan KTP dan syarat perseorangan lainnya itu. Jadi kesimpulannya tidak ada (calon perseorangan) di Kabupaten Bandung," tambah dia.

Usai memastikan tidak ada calon dari jalur independen, KPU Kabupaten Bandung fokus pada tahapan berikutnya.

Saat ini, kata dia, tahapan telah mencapai proses penetapan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terpilih yang akan dilanjutkan dengan pelantikannya, Kamis (16/5/2024).

Selanjutnya, tahapan berikutnya adalah penjaringan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) tingkat Desa dan Kelurahan.

"Karena waktu untuk jalur perseorangan sudah lewat, maka kita sekarang konsen nanti untuk menunggu dan menerima pendaftaran bakal calon dari parpol atau gabungan parpol," ujar dia.

Baca juga: KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Tak hanya itu, nantinya KPU Kabupaten Bandung berencana menggelar launching Pilkada. Tujuannya agar masyarakat mengetahui kalau diwilayahnya ada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

"Agar tingkat partisipasi publik datang ke TPS tinggi dan juga masyarakat bisa menjaga kondusifitas suasana Kabupaten Bandung bersama-sama," kata dia.

Selain sosialisasi melalui media, baligo, pamflet, dan media sosial, KPU juga akan menggandeng para tokoh masyarakat.

"Kami mengajak semua komponen untuk menyukseskan Pilkada serentak di Kabupaten Bandung tanggal 27 November 2024 mendatang," imbuh dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau