BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Jenazah Farid Ahmad (34) satu dari tiga korban pesawat jatuh di Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan, Banten akhirnya tiba di rumah duka pada Senin (20/5/2024).
Suasana duka terasa saat jenazah Farid tiba dengan mobil ambulans di pelataran Perumahan Grand Villa, Kampung Cisasawi, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Setibanya di rumah duka, jenazah Farid langsung diboyong ke sebuah masjid untuk dishalatkan.
Selanjutnya, jenazah yang sudah terbungkus di dalam peti dibawa ke TPU Kampung Cisasawi untuk dimakamkan.
Baca juga: Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan di Bandungan Hari Ini, Pelayat Berdatangan
Isak tangis dan tahlil dari kerabat dan rekan Farid beradu sendu mengiringi jenazah sampai ke pemakaman.
"Kami sekeluarga menerima kondisi dan musibah ini. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan dan kami keluarga selalu diberi ketabahan," ujar Mustafa (23), sepupu Farid saat ditemui di pemakaman.
Farid Ahmad adalah teknisi pesawat yang mengalami kecelakaan bersama seorang pilot bernama, Pulu Darmawan dan Co-pilot bernama Suanda.
Ketiganya menumpangi pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbangan Indonesia).
Pesawat itu jatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/6/2024) sekitar pukul 13.50 WIB.
Peristiwa kecelakaan pesawat itu bermula saat pesawat lepas landas dari Bandara Pondok Cabe menuju Bandara Khusus Salakanagara, Tanjung Lesung, Banten.
Usai lepas landas, pesawat diketahui hilang kontak pada pukul 13.43 WIB hingga akhirnya pesawat itu dilaporkan jatuh di BSD Tangsel.
Baca juga: Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah
Disinggung terkait kecelakaan tersebut, pihak keluarga memilih tak berkomentar. Mereka menyerahkan semua penyelidikan penyebab kecelakaan kepada pihak kepolisian, perusahaan, dan KNKT.
"Sisanya, kami menunggu pengumuman resmi dari aparat berwajib, pihak perusahaan, dan pihak-pihak lainnya," ucap Mustafa.
"Saya bersaksi almarhum adalah sosok yang baik, ramah dan mudah bergaul. Ini terbukti saat urus jenazah kemarin di Jakarta kami dipermudah karena banyak teman-teman almarhum yang membantu," tandas dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang