Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Kompas.com, 21 Mei 2024, 08:45 WIB
Reni Susanti

Editor

KOMPAS.com - Sopyah Supriatin (22), warga Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa barat, menceritakan kisah pedihnya.

Untuk menghidupi diri sendiri dan adikya, Samsul Ramadan (15), ia mengubah penampilannya menyerupai laki-laki agar bisa bekerja sebagai buruh bangunan.

Kisah hidupnya yang berliku sudah berlangsung lama. Kedua kakak beradik ini putus sekolah beberapa tahun lalu. Bahkan mereka tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah pemerintah.

Baca juga: Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Sebenarnya Sopyah dan Samsul memiliki seorang ayah.

Ayah mereka bekerja sebagai buruh serabutan di luar kota dan pendapatan orangtuanya belum bisa mengeluarkan keluarga kecil dari jurang kemiskinan.

Ayahnya sendiri pergi ke Kalimantan untuk mencari uang.nSementara sang ibu sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

“Tinggal berdua di sini sudah satu tahun,” ujar Sopyah dikutip dari Tribunnews, Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Beruntung, Sopyah mempunyai tetangga yang baik hati yang kerap memberi makanan kepada ia dan sang adik.

Meski begitu, ia rela meninggalkan jenjang pendidikan lantaran enggan membebani siapapun, terlebih kondisinya yang serba tak berkecukupan.

“Kalau sekarang suka ikut-ikut kerja bangunan,” ujar dia.

Ia mengaku tak masalah ikut kerja kasar meski dirinya adalah seorang perempuan. Dari mulai mengangkut dan mengaduk semen sudah menjadi makanan sehari-harinya saat bekerja jadi buruh bangunan.

Dari pekerjaannya tersebut, ia diupah maksimal Rp 120.000 sehari.

Pernah Tak Makan 3 Hari

Sayangnya, pekerjaannya tak datang tiap hari. Beberapa hari ini bahkan ia menganggur karena tak dapat panggilan kerja.

“Ini juga lagi enggak kerja-kerja,” ujar dia.

Karena tak punya uang, ia pun kerap tak makan selama berhari-hari.

“Kadang pernah dua hari enggak makan, kadang pernah tiga hari,” beber dia.

Kisahnya terdengar hingga ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu.

Disdikbud dan Pemerintah Kecamatan Indramayu sudah mengunjungi Sopyah sambil membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul.

Dalam pertemuan itu, pemerintah berjanji memfasilitasi keduanya untuk melanjutkan sekolah.

Sopyah yang putus sekolah saat SMP dahulu difasilitasi untuk ikut kejar paket dan diberikan modal usaha.

Sementara adiknya, Samsul yang putus sekolah setahun lalu saat kenaikan kelas 8 di SMPN 4 Sindang kini sudah bisa kembali sekolah.

Samsul pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.

“Alhamdulillah saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga Pak Camat sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul,” ujar Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin, Kamis (16/5/2024).

Ngojek Jadi Penolong

Pemerintah setempat pun berjanji untuk memberikan modal usaha untuk Sopyah. Sambil menunggu bantuan datang, ia menyambi jadi tukang ojek.

“Lumayan nganter-nganter jadi ojek,” ujar dia.

Sopyah berharap ada yang bisa ia kerjakan untuk mendapatkan sesuap nasi.

“Kalau bangunan sekarang lagi sepi, jadi apa saja pak yang dikerjakan,” ujar dia.

Ia mempunyai mimpi untuk berwirausaha agar bisa menyambung hidup bersama adiknya.

Jika Sopyah mendapatkan modal usaha, ia ingin membuka tempat cuci motor.

Alasannya sederhana, untuk bisa mendapat pemasukan setiap harinya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Berjuang di Garis Kemiskinan, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Laki-laki demi Sesuap Nasi

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau