CIAMIS, KOMPAS.com - Transaksi non tunai atau digital di Jawa Barat terbilang sangat tinggi. Salah satunya pengguna QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard.
Se-Indonesia, jumlah pengguna QRIS sebanyak 45 juta. Dari jumlah itu, sekitar 25 persen atau 11 juta pengguna berasal dari Jawa Barat.
"Jadi Jawa Barat ini provinsi yang kesiapan untuk menjadi ekosistem digitalnya tinggi," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Achris Sarwani.
Achris Sarwani berbicara saat menghadiri even Galuh Digital Festival, di Taman Lokasana, Kabupaten Ciamis, Jumat (14/6/2024).
Baca juga: Marak Kejahatan Bermodus QRIS, Siapa yang Seharusnya Disalahkan?
Untuk merchant UMKM tingkat nasional, jumlahnya sebanyak 30 juta. Dari jumlah itu, kata Achris, sebanyak 6,2 juta merchant ada di Jawa Barat.
"Volume transaksi berapa kali QRIS digunakan, di tingkat nasional 1,5 miliar. Di Jawa Barat 400 juta," kata dia.
Tahun ini, BI perwakilan Jawa Barat menargetkan volume transaksi sebanyak 500 juta transaksi.
Achris optimistis target tersebut akan tercapai mengingat dari Januari hingga Mei 2024, volume transaksi di Jabar sudah mencapai 380 juta transaksi.
"Saya yakin tercapai. Ini baru setengah tahun sudah 380 juta," kata Achris.
Terkait nilai atau nominal penggunaan QRIS di tingkat nasional mencapai Rp 33 triliun. Sedangkan di Jabar mencapai Rp 6-7 triliun.
"Indikasi-indikasi, angka-angka transaksi non tunai, contoh lain transfer BI fast, kartu debet, ATM, mobile banking, itu juaranya Jawa Barat," sambung Achris.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, Bank Indonesia mempunyai tantangan untuk mengejar target transaksi non tunai.
Baca juga: Simak 3 Cara Cek Riwayat Transaksi QRIS BCA
Salah satu tantangannya adalah memberi literasi kepada warga. "Literasi itu penting," kata Achris.
Jangan sampai, lanjut dia, teknologi yang mudah ini malah dengan mudah dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak benar, atau pelaku kejahatan.
"Kalau banyak korban, masyarakat jadi trauma. Kita harus jaga literasi, ditingkatkan pemahaman dan bisa digunakan dengan aman," sebut Achris.