Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Dugaan Malapraktik Puskesmas di Cianjur, Polisi Butuh Keterangan Ahli

Kompas.com - 29/06/2024, 15:56 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Polisi menggelar perkara dugaan malapraktik pasien anak di Puskesmas Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat.

Hasilnya, penyidik satuan reserse dan kriminal (satreskrim) harus mengagendakan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi ahli tambahan.

Kepala Satreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, ahli tambahan yang akan dimintai keterangan, di antaranya dokter anak, bidan, pakar kesehatan, dan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI).

"Prosesnya memang cukup panjang ya, karena ini berkaitan dengan profesi," kata Tono kepada Kompas.com, Sabtu (29/6/2024).

"Sejauh ini sudah 15 orang saksi yang kita periksa," sambung dia.

Baca juga: Organ Tubuh Korban Dugaan Malapraktik di Cianjur Diperiksa Puslabfor Polri

Disebutkan, pemeriksaan lanjutan diagendakan pekan depan sembari menunggu rekomendasi MKDKI terkait temuan-temuan berdasarkan hasil otopsi jenazah korban.

"Hasil toksikologi sudah kita dapatkan dari Puslabfor Polri dan penyidik kita sedang mendiskusikannya ke ahli forensik. Nanti mereka yang akan baca hasilnya sesuai kompetensinya," ujar dia.

Karena itu, Tono belum bisa memastikan penyebab pasti kematian korban, termasuk indikasi kedaluwarsa dari obat atau cairan yang disuntikan ke tubuh korban sebelum mengalami kejang dan meninggal dunia.

"Itu bagian dari proses penyidikan kita. Komitmen kita tentunya segera mempercepat penanganan kasus ini," ujar Tono.

Seperti diketahui, seorang bocah berinisial DAN (10) meninggal dunia usai mendapatkan tindakan medis di Puskesmas Sindangbarang, Cianjur.

Baca juga: Polisi Bongkar Makam Bocah Diduga Korban Malapraktik di Cianjur

Orangtua pasien lantas melaporkan pihak puskesmas ke polisi karena menduga anaknya menjadi korban malapraktik.

Berselang, Polres Cianjur melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam korban guna keperluan otopsi setelah memeriksa sejumlah saksi.

Sementara pihak Dinas Kesehatan Cianjur membantah tudingan tersebut dan menyatakan penanganan pasien sudah sesuai standar operasional. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Rumah Dinas Bupati Bandung, Raffi Ahmad: Tunggu Tanggal Mainnya

Berkunjung ke Rumah Dinas Bupati Bandung, Raffi Ahmad: Tunggu Tanggal Mainnya

Bandung
Sosok Pemutilasi di Garut, Warga Tak Menyangka Pria Itu Berbuat Sadis

Sosok Pemutilasi di Garut, Warga Tak Menyangka Pria Itu Berbuat Sadis

Bandung
Didatangi Warga, Pria Diduga ODGJ Pelaku Mutilasi di Garut Tersenyum dari Balik Jeruji Besi

Didatangi Warga, Pria Diduga ODGJ Pelaku Mutilasi di Garut Tersenyum dari Balik Jeruji Besi

Bandung
Libur Sekolah, KAI Cirebon Sediakan 92.780 Kursi

Libur Sekolah, KAI Cirebon Sediakan 92.780 Kursi

Bandung
Untuk Keempat Kalinya, Festival Baso Aci Kembali Digelar di Garut

Untuk Keempat Kalinya, Festival Baso Aci Kembali Digelar di Garut

Bandung
Sepenggal Kisah Perjuangan Soekarno di Penjara Banceuy Bandung

Sepenggal Kisah Perjuangan Soekarno di Penjara Banceuy Bandung

Bandung
2 Bulan, Polres Garut Sita 1.500 Motor Bermasalah Hasil Razia di Jalan

2 Bulan, Polres Garut Sita 1.500 Motor Bermasalah Hasil Razia di Jalan

Bandung
Pemandangan Mengerikan Kasus Mutilasi di Garut, Warga: Dikira 'Motong' Ayam

Pemandangan Mengerikan Kasus Mutilasi di Garut, Warga: Dikira "Motong" Ayam

Bandung
Per 1 Juli 2024, Perjalanan 3 Kereta Api Jarak Jauh dari Bandung Berubah

Per 1 Juli 2024, Perjalanan 3 Kereta Api Jarak Jauh dari Bandung Berubah

Bandung
Pengadaan Mamin di Pemkot Sukabumi Belum Dibayar, Vendor Curhat Rumah Terancam Disita

Pengadaan Mamin di Pemkot Sukabumi Belum Dibayar, Vendor Curhat Rumah Terancam Disita

Bandung
Kasus Mutilasi di Garut, Korban Sempat Dituntun Pelaku dengan Tali

Kasus Mutilasi di Garut, Korban Sempat Dituntun Pelaku dengan Tali

Bandung
Beda Fisik Pegi Perong dan Pegi Setiawan Jadi Alasan Kuasa Hukum Ajukan Praperadilan

Beda Fisik Pegi Perong dan Pegi Setiawan Jadi Alasan Kuasa Hukum Ajukan Praperadilan

Bandung
Kapal Tenggelam di Tapteng Diduga Kelebihan Muatan, Nakhoda dan ABK Ditahan

Kapal Tenggelam di Tapteng Diduga Kelebihan Muatan, Nakhoda dan ABK Ditahan

Bandung
PAN Dukung Petahana Dadang Supriatna pada Pilkada Kabupaten Bandung 2024

PAN Dukung Petahana Dadang Supriatna pada Pilkada Kabupaten Bandung 2024

Bandung
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Dilanjut Besok, Polda Jabar Siapkan Jawaban

Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Dilanjut Besok, Polda Jabar Siapkan Jawaban

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com