SUBANG, KOMPAS.com - Yosep Hidayah, terdakwa kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat, merasa difitnah.
Pernyataan itu disampaikan Yosep usai divonis 20 tahun penjara oleh hakim di Pengadilan Negeri Subang, Kamis (25/7/2024).
Baca juga: Yosep, Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Banding Usai Divonis 20 Tahun Penjara
"Saya itu orang dizalimi, orang difitnah," kata Yosep kepada awak media usai sidang, Kamis.
Baca juga: Yosep, Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Divonis 20 Tahun Penjara
Yosep juga menuding kesaksian Ramdanu alias Danu merupakan kebohongan.
Dia mengaku tidak pernah bertemu dengan Ramdanu yang merupakan saksi kunci dalam kasus ini.
"Yang dilakukan oleh Danu itu kebohongan dan kebohongan itu semua juga. Saya enggak pernah ketemu dengan Danu," ujarnya.
Adapun Ramdanu merupakan orang yang mengaku diajak membunuh Tuti dan Amalia oleh Yosep di warung pecel lele.
Kasus ini bisa terpecahkan dan masuk ke pengadilan setelah Ramdanu menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Pengacara Yosep, Rohman Hidayat, juga menyanyangkan hakim yang enggan mempertimbangkan saksi meringankan kliennya.
Adanya rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian yang hilang dan DNA asing di baju Danu, turut disesalkan karena tidak pernah didalami lagi sampai pengadilan menjatuhkan putusan.
Sebagai informasi, Tuti dan anaknya Amalia ditemukan tewas dalam mobil yang diparkir dalam rumahnya, Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Agustus 2021.
Pengusutan pembunuhan ini sempat berlarut-larut dan tidak kunjung dilakukan penetapan tersangka.
Bahkan, kasus yang sebelumnya diusut Kepolisian Resor Subang diambil alih oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Dalam proses penyidikan polisi memeriksa 121 orang, berulang kali menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), dan dua kali mengotopsi jenazah korban.
Setelah dua tahun bergulir, polisi menetapkan lima orang tersangka yaitu Yosep, Ramdanu, istri Yosep, dan dua anak tiri Yosep.
Polisi menetapkan tersangka setelah ada pengakuan dari Ramdanu yang mengaku diajak Yosep saat membunuh.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang