BANDUNG, KOMPAS.com - Perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh pada Minggu (11/8/2024) mengalami gangguan yang membuat rute dari Halim menuju Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, terhenti sejenak.
Kereta tersebut sempat tertahan di kilometer 120+981 pada pukul 14.41 WIB.
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengonfirmasi gangguan tersebut disebabkan oleh layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik aliran atas Whoosh.
"Layang-layang tersebut menggunakan kawat, yang berpotensi merusak sarana dan prasarana Whoosh serta berisiko tinggi pada keselamatan perjalanan kereta," jelas Emir melalui pesan singkat, Senin (12/8/2024).
Baca juga: 2025, Stasiun Whoosh di Karawang Beroperasi, Beberapa Exit Tol Dibuka
Layang-layang yang tersangkut ini mengandung material yang dapat mengganggu aliran listrik pada Listrik Aliran Atas (LAA).
Jika tidak segera ditangani, risiko korsleting listrik dan kerusakan pantograf dapat terjadi, yang berpotensi membahayakan keselamatan perjalanan kereta.
Petugas segera melakukan pemeriksaan pada sarana dan area jalur untuk memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan Whoosh.
Setelah pemeriksaan selesai, perjalanan dinyatakan aman dan Whoosh kembali beroperasi pada pukul 14.46 WIB.
KCIC menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jasa atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Emir menegaskan komitmen KCIC untuk memastikan keselamatan operasional kereta cepat Whoosh, dengan mengutamakan standar keamanan tertinggi dalam infrastruktur, perawatan kereta, dan prosedur operasional.
Baca juga: Layang-layang Berpotensi Ganggu Whoosh, KCIC Keluarkan Imbauan
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, KCIC terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga jarak aman dari jalur kereta cepat.
Salah satu langkah sosialisasi adalah melarang aktivitas bermain layang-layang di sekitar lintasan Whoosh, dengan batas aman yang ditetapkan berada dalam jarak 500 meter dari sisi kiri dan kanan jalur rel.
"Kami juga mengajak masyarakat, termasuk sekolah-sekolah, untuk membantu mengarahkan anak-anak agar mencari lokasi yang tidak berdekatan dengan jalur kereta cepat saat bermain layang-layang," pungkas Emir.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang