TASIKMALAYA, KOMPAS.com-Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Leuwikeris, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (9/8/2024).
Bendungan itu disebut Jokowi merupakan yang paling besar di Indonesia dan paling mahal secara pembiayaan.
"Dibangun sejak tahun 2016 lalu. Baru selesai selama delapan tahun habis Rp 3,5 triliun. Dari 44 bendungan se-Indonesia, ini bendungan yang menelan biaya paling besar di Indonesia," jelas Jokowi saat meresmikan bendungan Leuwikeris, Tasikmalaya, Kamis (29/8/2024).
Baca juga: 54 Petugas Pengamanan Kunker Jokowi di Bendungan Leuwikeris Tasikmalaya Keracunan
Jokowi menambahkan, bendungan ini pun sangat luas berada di luas genangan nantinya sampai 243 hektar keseluruhan.
Bendungan ini pun akan mampu menampung air dengan total volume 81 juta meter kubik.
"Air adalah sumber kehidupan. Air simbol keseimbangan keharmoniasan. Tapi kalau tak dikelola yang baik akan bencana. Karena setiap tetesnya sangat berharga," tambah Jokowi.
Dengan bendungan ini, lanjut Jokowi, dirinya berharap akan memberikan berbagai manfaat besar bagi masyarakat daerah sekitar.
Mulai dari peningkatan multifungsi pengairan lahan, pembangkit listrik dan sektor wisata nantinya.
"Kita betul ke depan manfaatnya multifungsi sampai pembangkit listrik dan wisata. Lahan yang bisa terairi bendungan ini ke kawasan sekitar sampai 11.200 hektar lahan pertanian dan lainnya," pungkasnya.
Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Leuwikeris yang Telan Biaya Rp 3,5 Miliar
Jokowi pun sebelumnya disambut warga Manonjaya dan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, saat melintasi jalan ke lokasi peresmian Bendungan Leuwikeris di Tasikmalaya.
Mereka sejak pagi hari menunggu kedatangan Jokowi yang berkunjung ke Bendungan Leuwikeris lewat jalur darat dari Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya.
"Ini sengaja di pinggir jalan sama ibu-ibu lain dan anak-anak. Baru pertama kali ada Presiden lewat ke sini soalnya. Kalau berhentik Pak Jokowi, saya akan foto-foto," jelas Nenah Sukmat (56), warga Ancol, Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, di pinggir jalan depan rumahnya, Kamis siang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang