CIREBON, KOMPAS.com- Sekitar 150 kucing dari berbagai wilayah di Indonesia bersaing memperebutkan peringkat terbaik dalam ajang International Cat Show di Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (6/10/2024).
Acara yang bertemakan "Kucing Batikan" ini diselenggarakan oleh Indonesia Cat Show (ICA) dan menghadirkan dua juri internasional dari Spanyol dan Polandia.
Ratusan kucing yang termasuk dalam keluarga felidae, berkompetisi di salah satu pusat perbelanjaan Kota Cirebon.
Kompetisi berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Minggu (5-6/10/2024), dengan berbagai proses penjurian yang ketat.
Baca juga: Kisah Pencinta Hewan di Tengah Ancaman Rabies...
Ajang ini menampilkan empat kategori ras, yakni Sphynx, British Shorthair, Norwegian Forest, dan Persian.
Menurut Presiden ICA, Natalia Christanto, acara di Cirebon ini merupakan penutup rangkaian International Cat Show yang telah berlangsung di beberapa daerah sejak awal tahun.
Di penghujung acara, juri akan mengumumkan 15 kucing dengan predikat national winner dari ratusan peserta yang ikut serta.
Dua juri internasional memberikan penilaian terhadap kucing yang ikut dalam ajang International Cat Show di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Cirebon, pada Sabtu (5/10/2024) siang. ICA di Kota Cirebon bertemakan Kucing Batikan merupakan rangkaian penutup kegiatan sepanjang tahun 2024.Selain itu, setiap kategori ras akan memilih satu kucing terbaik, dan dari empat pemenang kategori, akan dipilih satu kucing sebagai best of the best berdasarkan poin tertinggi.
"Penilaian lebih menitikberatkan pada profil ras tersebut, kesesuaian dengan standar yang telah ditetapkan. Standar ras yang digunakan adalah standar Eropa, yaitu Fife (Federation Internationale Feline)," ujar Natalia kepada Kompas.com, Sabtu (5/10/2024).
Baca juga: 10 Ras Kucing Ramah dan Penyayang yang Dapat Menghibur di Rumah
Dua juri internasional yang terlibat dalam acara ini adalah Magdalena Kudra dari Polandia dan Juan Jose dari Spanyol.
Selain itu, juri asal Indonesia, Russy Idroes dan Herry Marwanto, juga berpartisipasi dalam penilaian. Kompetisi ini diakui oleh Federation Internationale Feline (Fife).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menyatakan apresiasinya terhadap acara ini.
Ia menyebut tema "Kucing Batikan" dipilih karena bertepatan dengan Hari Batik, sehingga semua panitia dan peserta mengenakan batik khas Cirebon.
"Kebetulan bertepatan dengan Hari Batik, jadi temanya 'Kucing Batikan'," kata Agus Sukmanjaya saat ditemui di lokasi, Sabtu (5/10/2024).
Baca juga: Agar Kucing dan Anjing Bebas Rabies, Pemkot Semarang Sediakan Vaksinasi dan Sterilisasi Gratis
Agus menyampaikan bahwa kedatangan peserta dari berbagai daerah, seperti Aceh dan Riau, turut meningkatkan pariwisata Kota Cirebon.
Ia juga berencana berkoordinasi dengan para pecinta kucing di Cirebon untuk membentuk komunitas yang lebih terstruktur dan menjadikan acara serupa sebagai agenda tahunan dalam program ekonomi kreatif.
"Ke depan, kita akan siapkan wadah untuk komunitas pecinta kucing Cirebon yang terstruktur dengan baik. Kami juga berencana menjadikan acara ini rutin setiap tahun sebagai bagian dari ekonomi kreatif, seperti yang kami lakukan dengan komunitas bonsai Kota Cirebon," tambah Agus.
Menurut Agus, pecinta kucing tidak hanya bertanggung jawab untuk mencintai hewan tersebut, tetapi juga menjaga keberlangsungan dan kelestarian kucing di Indonesia, terutama di Kota Cirebon.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang