Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Perdana Pilkada Cianjur 2024 Bertabur Janji Manis

Kompas.com, 25 Oktober 2024, 20:08 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Tiga kontestan Pilkada Cianjur 2024 mengikuti debat publik pertama calon bupati dan wakil bupati Cianjur periode 2024-2029 di salah satu hotel di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (26/10/2024) petang.

Ketiga peserta, yakni paslon nomor urut 01, Herman Suherman-Solih Ibang, paslon 02, Moch Wahyu-Ramzy, dan paslon 03 Deden Nasihin-Neneng Efa Fatimah mampu menyelesaikan setiap segmen secara optimal.

Debat dibagi ke dalam lima segmen dan satu segmen penutup dengan agenda pemaparan visi, misi, dan program masing-masing paslon, serta dilanjutkan dengan sesi saling bertanya dan merespons di antara peserta.

Baca juga: Suasana Panas Debat Bupati Cianjur, Moderator Tegur Pendukung

Jalannya debat terbilang landai tanpa tensi tinggi dari ketiga peserta, kendati sempat diwarnai saling sindir saat sesi menjawab pertanyaan dan merespon jawaban.

Mengusung tema debat “Membangun Cianjur Mandiri, Berdaya Saing, serta Berbudaya menuju Masyarakat yang Sejahtera”, setiap paslon membedah berbagai permasalahan berikut rencana solusi yang ditawarkan, mulai dari persoalan aglomerasi, kemiskinan ekstrem, pengangguran, nasib kaum santri, seniman, dan nelayan, hingga soal isu ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan.

Dari paparan ketiga peserta selama lebih 2 jam itu, mereka bertekad membawa Kabupaten Cianjur ke arah yang lebih baik dan semakin maju, dengan janji-janji kesejahteraan, peningkatan kualitas hidup, hingga perbaikan dan peningkatan infrastruktur.

Herman Suherman, calon bupati nomor urut 01 memungkasi paparannya dengan tekad meneruskan tren positif yang telah dicapainya selama menjadi bupati di periode sebelumnya.

“Jika saya masih diberi kesempatan untuk kembali mengabdi, akan menuntaskan apa yang sudah saya lakukan. Tren keberhasilan harus dilanjutkan dengan penyempurnaan-penyempurnaan,” ujar Herman dalam pernyataannya di atas mimbar debat, Jumat petang.

Baca juga: Imbas Kerusuhan 2015, Debat Pilkada Cianjur 2024 Digelar di Bandung

Cawabup nomor urut 01, Solih Ibang menegaskan, politik adalah ibadah, sehingga apa yang diperjuangkannya saat ini semata untuk kepentingan masyarakat.

“Karena itu, jika kami terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Cianjur, akan kami infakkan gaji kami,” ujar Ibang.

Cabup nomor urut 02 Moch Wahyu mengatakan, Cianjur dengan segala potensi, keunikan, dan keluhuran budayanya, menanti untuk bangkit.

Menurut dia, Cianjur memerlukan sosok yang tidak hanya berpengalaman menjalankan tugas rutin, tetapi yang dibutuhkan saat ini adalah sosok yang memiliki kekuatan, kemauan, dan kemampuan untuk berlari mengejar kejayaan Cianjur,

“Kami siap untuk berikhtiar memberikan seluruh tenaga dan pikiran demi kemajuan di setiap sudut Cianjur. Cianjur harus jadi tempat yang hebat bagi anak-anak kita, tempat yang nyaman bagi orangtua-orangtua kita,” ucap Wahyu.

“Masyarakat sudah tidak butuh kata-kata manis, tapi yang dibutuhkan hidup dinamis. Kami tidak haus pujian, tapi siap menerima tantangan. Bismillah, kami akan memberikan yang terbaik untuk seluruh masyarakat Cianjur,” sahut Ramzy, cawabup nomor urut 02.

Sementara paslon nomor urut 03 Deden-Efa dalam pernyataan penutupnya mengajak masyarakat Cianjur untuk mewujudkan Cianjur berkah dengan tiga pilar agama sebagai navigasi, yakni Iman, Islam dan Ihsan.

Selain itu, Deden mengajak seluruh pihak menyambut pilkada dengan riang gembira, suka cita, dan tanpa ada penekanan-penekanan dan lainnya, sehingga sesuai dengan hati nurani.

"Mari kita bersama-sama mewujudkan pilkada yang bersih dan transparan," ucap dia.

Sementara Efa menilai, Cianjur saat ini sedang tidak baik-baik saja dengan berbagai persoalan yang ada, salah satunya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah sebagai cermin ketidakmampuan pemerintah dalam pelayanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang belum memadai.

“Karenanya, kami akan menyelesaikan permasalahan di Cianjur. Mendukung Deden-Efa sama halnya mendukung perubahan untuk Kabupaten Cianjur . Hayu urang bebenah supaya merenah untuk Cianjur berkah,” imbuhnya.

Terpisah, komisioner KPU Cianjur Rustiman menyebutkan, debat Pilkada Cianjur 2024 sedianya akan dilaksanakan dua sesi.

“Untuk debat sesi kedua atau terakhir nanti, terkait teknisnya belum dimusyawarahkan,” ucap Rustiman melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat petang.

Sebelumnya, Rustiman mengemukakan, lokasi debat dilaksanakan di luar kota atas pertimbangan keamanan dan ketersediaan anggaran.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau