TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya, sengaja tak gunakan panelis lokal atau dari Kabupaten Tasikmalaya saat debat perdana, Selasa (29/10/2024) malam.
Langkah itu menghindari serta menjaga adanya dugaan ketidaknetraan dan khawatir dinilai menguntungkan salah satu paslon.
Baca juga: Debat Perdana Pilkada Kota Bandung, Ini Tema dan Waktu Pelaksanaannya
Kemudian, penyelenggara debat pertama ini juga mewaspadai tuduhan kongkalikong untuk menentukan tema.
Baca juga: Lokasi Debat Pilkada Jabar 2024 di Graha Sanusi Unpad, Simak Temanya
Koordinator Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Tasikmalaya, Cecep Hamzah, mengatakan, pada debat kedua nantinya panelis lokal akan diikutsertakan.
Ini karena melihat debat pertama berjalan lancar dan aman.
"Setelah kita evaluasi debat pertama, kalau ada rekomendasi dari Tasikmalaya bisa. Tapi kita jaring dan telaah terlebih dahulu," kata Cecep, Rabu (30/10/2024).
Debat kedua Pilkada Kabupaten Tasikmalaya juga akan disandingkan antara panelis lokal dan luar daerah dalam pelaksanaanya.
Hal itu, sebagai langkah menjawab beberapa pertanyaan tim paslon kenapa tak ada panelis asal Kabupaten Tasikmalaya.
Adapun, beberapa panelis pada debat pertama rata-rata berasal dari kalangan akademisi dan praktisi pemerintahan asal Bandung.
"Kita tidak mau pasca-debat muncul persoalan. Jadi kita antisipasi itu tentunya sesuai penilaian," ujar dia.
Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2024 diikuti tiga paslon.
Ketiganya adalah nomor urut 1 Iwan Saputra-Dede Muksit (Golkar-PAN), nomor urut 2 Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Alayubi (PPP, Gerindra, Demokrat dan PKS) dan nomor urut 3, Ade Sugianto-Iip Miftahul Paoz (PDIP, PKB dan Nasdem).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang