CIREBON, KOMPAS.com - Sekolah Luar Biasa (SLB) Akirra 2 di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyimpan kisah perjuangan yang sangat menginspirasi.
Empat bangunan yang kini berdiri kokoh di atas tanah yang dulunya adalah empang atau kolam ikan, merupakan hasil dari uang pribadi sang Kepala Sekolah, Leliarsih.
Keputusan untuk membeli tanah tersebut bukan tanpa alasan.
Itu adalah nadzar Leliarsih setelah anak sulungnya bangkit dari kondisi koma akibat kecelakaan.
Dengan tekad dan semangat, ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus.
“SLB ini juga panjang ceritanya, Bu. Berawal dari nadzar saya yang bersyukur anak saya bangkit dari kondisi koma usai kecelakaan di tahun 2014 lalu. 10 hari setelah kejadian, saya nadzar beli tanah untuk bangun SLB. Setelah sembuh, saya tunaikan nadzar itu dan membangun SLB ini,” ungkap Leliarsih saat berbagi kisah perjuangannya di hadapan Polresta Cirebon, pada simulasi pemberian makan bergizi gratis di SLB Akirra 2, Jumat (1/11/2024) siang.
Sebelum mendirikan SLB ini, Leliarsih dan suaminya, Zulkifli, harus menyewa lahan untuk mengajar.
Ia memulai pembangunan SLB secara bertahap, mengandalkan penghasilannya sebagai pengajar di SLB Talun.
Berkat kerja kerasnya, kini SLB Akirra 2 memiliki 121 siswa, didampingi oleh 24 guru yang siap memberikan pelayanan pendidikan khusus bagi siswa tuna daksa berat yang masih ingin belajar dan berkembang.
Leliarsih tak pernah menyangka bahwa siswa-siswi SLB Akirra 2 dapat meraih berbagai prestasi.
Sejak berdiri, mereka telah menjadi juara satu dalam lomba membatik tingkat kabupaten, juara dua tingkat provinsi, serta juara tiga dalam lomba lari tingkat nasional.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, memberikan apresiasi atas perjuangan kepala sekolah dan seluruh guru di SLB Akirra 2.
Ia mengakui dedikasi mereka dalam mendidik dan memotivasi anak-anak berkebutuhan khusus selama bertahun-tahun.
Kehadiran Sumarni dan jajaran dalam rangka melakukan simulasi pemberian makan bergizi gratis memberikan semangat baru.
Sejumlah siswa dengan antusias menerima makanan bergizi yang telah disiapkan, mereka pun makan bersama di ruang kelas.
“Alhamdulillah, tadi bisa silaturahmi dengan anak-anak, guru-guru, dan orang tua murid. Kami memberikan motivasi agar mereka tetap semangat dan tidak menyerah, walaupun dengan keterbatasan. Kami juga membagikan makanan bergizi, ada nasi, ayam, tempe, sayur, buah, susu, dan puding. Mereka terlihat sangat semangat,” kata Sumarni saat ditemui di lokasi.
Sumarni menambahkan bahwa Polri akan terus memberikan perhatian kepada kelompok-kelompok rentan.
Baca juga: Perjuangan Siswa SDN 1 Balai Banjang Kalteng Ikut ANBK, Tempuh 35 Km demi Akses Internet
Pemberian makanan bergizi ini juga merupakan salah satu upaya untuk memastikan bahwa program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dengan semangat dan dedikasi, SLB Akirra 2 di bawah pimpinan Leliarsih telah menunjukkan bahwa perjuangan dan kerja keras dapat membawa perubahan positif, baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus maupun masyarakat sekitar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang