Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kurikulum hingga Internet Gratis, Cara 4 Cagub Jabar Ciptakan Generasi Digital

Kompas.com, 12 November 2024, 18:23 WIB
Agie Permadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menyikapi soal kontribusi pemerintah provinsi terkait kebutuhan talenta digital nasional yang diperkirakan sekitar 9 juta pada tahun 2030 mendatang atau 500.000 orang per tahunnya, para calon gubernur Jabar berpandangan soal pentingnya kaitan pendidikan dengan dunia digital.

Cagub nomor urut 4, Dedi Mulyadi, berpandangan bahwa seiring perkembangan waktu, banyak masyarakat yang memiliki talenta digital yang lahir dari bakat alami ataupun melalui proses pendidikan yang mereka tekuni.

Baca juga: Debat Pilgub Jabar, Ronal Berseloroh: Lihat Kami, Kolonial, Milenial, Kasep, Leuwih Kasep

Ia menilai perlunya mendorong ruang publik dan mengarahkan talenta-talenta tersebut pada hal yang produktif.

Dedi juga melihat bahwa perlunya kurikulum digital talent masuk dalam pendidikan menengah dan tinggi.

Baca juga: Debat Pilgub Jabar: Ini Cara 4 Calon Gubernur Perangi Narkoba

"Lembaga-lembaga pendidikan, baik pendidikan menengah maupun tinggi, harus dimasukkan kurikulum talent digital dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah," ucapnya saat debat  Pilgub Jabar

"Karena talent digital bukan hanya pada aspek yang bersifat orang yang menekuni di bidang digital saja, tetapi sudah menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat hari ini, ada perdagangan digital, arsitektur digital, pertanian digital," tambahnya.

Menurut Dedi, talent digital akan menjadi masalah apabila tak memiliki produksi.

Karenanya, ia menawarkan solusi bahwa talent digital diintegrasikan menjadi kurikulum menengah kejuruan istimewa yang tersebar di Provinsi Jabar.

"Dalam daya tampung 10.000 setiap tahun, sehingga talent digital nanti bersatu dengan program pendidikan kelautan, kehutanan, perikanan, pertanian, dan talent ini menjadi bagian advokasi memasarkan seluruh produk aktivitas publik Jabar yang pada akhirnya kita tak kalah oleh negara lain yang menggiring barang ilegal yang disebarkan melalui dunia digital," pungkasnya.

Cagub nomor urut 1, Acep Adang Ruhiyat, menyebut dalam pembagian digital talent, pihaknya menawarkan beberapa program seperti:

  • Kartu wirausaha muda
  • Pelatihan keterampilan digital
  • Akademi digital yang terpusat pada peningkatan literasi dan kompetensi digital
  • Menyiapkan 5.000 sertifikasi digital untuk membuka peluang kesempatan kerja

Sementara, cagub nomor urut 2, Jeje Wiradinata, menyebut bahwa pendidikan dan digital merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lain.

"Membangun digitalisasi maka harus bangun pendidikan, maka yang akan dilakukan sekaligus dua persoalan akan selesai," ucapnya.

Jeje menawarkan 3 program, yakni:

  • Indeks pendidikan dilakukan dengan baik
  • Mendirikan SMK di setiap kecamatan
  • Menuntaskan IPK perguruan tinggi dengan beasiswa 10 juta per orang untuk 100 ribu orang

Adapun cagub nomor urut 3, Ahmad Syaikhu, menyebut bahwa kini telah masuk era digital di mana anak-anak sudah mengenal gadget.

Ada tiga program yang ditawarkan Syaikhu dalam pengembangan digital talent ini, yakni:

  • Pelatihan pada anak-anak agar melek digital dan mampu memanfaatkan gadget mereka untuk hal yang produktif
  • Melaksanakan internet gratis di rumah ibadah untuk memudahkan proses monitoring dari tindakan penyimpangan
  • Membangun coworking space di berbagai kecamatan yang akan menjadi ruang bagi anak muda dalam berkreasi
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau