BOGOR, KOMPAS.com - Granat jenis manggis aktif yang ditemukan dalam kardus di pos kamling Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ternyata bukan milik militer.
Berdasarkan hasil analisis, granat tersebut merupakan hasil rakitan.
Kapolsek Tamansari, Iptu Jajang, mengungkapkan informasi ini dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (19/11/2024).
"Didapat kesimpulan sementara bahwa granat yang ditemukan dan sudah dilakukan disposal itu adalah granat rakitan. Adapun menurut Tim Jibom Korps Brimob Mabes Polri, granat tersebut merupakan temuan pertama di Indonesia," ujar Jajang.
Baca juga: Warga Tamansari Bogor Temukan Granat Aktif, Langsung Dimusnahkan Gegana
Granat tangan jenis HRN tersebut telah diteliti setelah dilakukan kegiatan disposal oleh satuan Gegana Mabes Polri.
Tim Jibom Korps Brimob Mabes Polri bersama Kanit IV Jatanras Polres Bogor memindahkan granat dari pos kamling ke tanah kosong menggunakan bomb blanket.
Selanjutnya, dilakukan penggalian tanah sedalam 2 meter untuk melakukan disposal atau pemusnahan dengan cara diledakkan.
Setelah ledakan, serpihan granat tersebut dikumpulkan untuk analisis fisik.
Hasil analisis menunjukkan bahwa granat itu bukan jenis granat militer.
Dari serpihan, casing, serta isi di dalam granat diketahui bahwa bahan-bahannya bukan merupakan granat standar militer.
Casing granat terbuat dari fiber plastik yang sangat keras.
Jajang menjelaskan bahwa isi dari granat tersebut terdiri dari sekrup baja ringan yang terbuat dari besi dan BB Bullet atau Gotri.
"Untuk bahan peledak granat standar militer menggunakan bahan peledak C4, sedangkan bahan peledak untuk granat yang dilakukan disposal menggunakan bahan butana cair atau bahan bakar yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan daya ledak tinggi," ungkapnya.
Baca juga: Usai Penemuan Granat Nanas, Gereja Kristus Raja Surabaya Dipastikan Aman
Dengan adanya temuan-temuan tersebut, Jajang menyimpulkan bahwa granat yang ditemukan adalah granat rakitan.
Saat ini, aparat masih mendalami hasil pemusnahan dan mencari tahu sosok yang berada di balik perakitan granat tersebut.
Diduga, pemilik granat itu adalah Suganda, warga Desa Gunung Mulya, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang